Siswa SMAN 1 Karawang Ciptakan Kopi Biji Asam
KARAWANG, RAKA – Siswa dan siswi SMA Negeri 1 Kabupaten Karawang berhasil menciptakan kopi yang terbuat dari biji buah asem.
Rezky Amalia, pencipta kopi biji asem memaparkan, pembuatan kopi tersebut terinsipirasi dari terdapat sumber daya alam biji buah asem yang berada di sekolah. “Karena kita dipilih sama guru pembimbing untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah. Kami membuat produk yang diangkat dari sumber daya alam di sekolah. Jadi kami menciptakan kopi dari biji buah asem,” ujarnya, pada Jumat (25/11).
Proses pembuatan menggunakan kompor yang sering digunakan untuk memasak. Meski begitu kendala terletak pada kualitas biji asem. Biji buah asem yang tidak tua tidak dapat digunakan, selain itu, biji yang basah pun tidak layak. Penggunaan biji yang tua dan kering berfungsi untuk mengurangi rasa otentik dari rasa asam. Penggunaan biji tersebut dikarenakan dari bentuk, tekstur dan warna yang mirip dengan biji buah kopi. “Proses pembuatannya itu biasa karena kita pakai kompor yang biasa tapi kendala itu dari biji asemnya. Ada biji asem yang kurang tua dan basah jadi itu tidak bisa kita olah,” tambahnya.
Ia menyatakan, dimulai dari pengeringan biji buah asam. Selanjutnya memasuki sangrai selama 2 jam. Kemudian akan dihaluskan dengan waktu 3 jam. Kopi ini memiliki 5 varian rasa. Satu kilogram biji buah asam hanya dapat menghasilkan 10 produk kopi. “Sangrai kurang lebih 2 jam lalu dihaluskan supaya menjadi kopi memakan waktu 3 jam itu belum packing. Kami menyediakan rasa greentea, original, chocolate, brownsugar, pandan,” paparnya.
Kopi ini memiliki manfaat berupa menekan kadar gula darah dalam tubuh. Selanjutnya untuk antibakteri yang dapat terhindar dari penyakit diare. Ia akan meyakinkan masyarakat tentang varian kopi yang terbaru. “Sebenarnya banyak sekali manfaat dari biji asam ini, bisa menjadi antibakteri jadi orang yang meminum tidak akan terkena diare dan yang lainnya. Saya harap agar produk ini bisa dikenal luas oleh masyarakat dan bisa dipercaya,” tuturnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Nurhasanah mengungkapkan pihak sekolah akan melakukan pemasaran produk tersebut. Hal ini sebagai bentuk apresiasi terhadap karya siswa. Akan diberikan fasilitas dana, tata cara dan media untuk promosi serta memperluas produk. “Kita ingin menindaklanjuti produk ini artinya kita akan memperluas dan mempromosikan karya siswa,” tutupnya. (nad)