Uncategorized

Kaur Desa Kutaampel Dikutuk Warganya

BATUJAYA, RAKA – Niat Warga Dusun Lolohan 2 RT 12/03 baik karena ingin membantu memuluskan badan jalan jembatan di Dusun Lolohan 1 RT 09/03, Desa Kutaampel, Kecamatan Batujaya. Tetapi yang di dapat justru kekecewaan, bantuan dana sebesar RP 10 juta yang disumbangkan ternyata tidak sampai utuh ke warga dusun tetangganya.

Seperti diungkapkan Irin (68) warga Dusun Lolohan 2, bantuan uang sebesar Rp 10 juta untuk itu memang diserahkan kepada aparatur Desa Kutaampel untuk membuat handle jembatan. Tujuannya, selain untuk kepentingan umum, juga agar kendaraan roda empat yang melintas tidak bergesekan karena tingginya badan jembatan. Sayangnya dana itu tidak optimal dipergunakan. “Sampai saat ini kondisinya tak banyak berubah, kondisi antara jembatan dan jalan masih tinggi,” tandas Irin, Minggu (23/12).

Irin merinci awal bantuan diberikan sebesar Rp 8 juta, namun oknum aparat Desa Kutaampel yang dikatakan Irin sebagai Kaur Desa Kutaampel meminta dibulatkan menjadi Rp 10 juta, dengan alasan untuk pembayaran pekerja. Bahkan, sempat meminta Rp 20 juta, namun tak di gubris. “Itukan bukan kepentingan menantu saya saja, tapi kepentingan umum. Saya rasa cukup dengan uang segitu, bahkan mungkin lebih,” ucapnya.

Sementara Sukardi (46) warga Des Kutaampel mengutuk kinerja oknum aparat desa tersebut, masalahanya dana sumbangan tersebut untuk kepentingan umum. Dirinya menyebutkan, jika pembangunan jalan atau handle jembatan tersebut tak sesuai dengan dana yang diterima. “Untuk membangun jalan atau handle jembatan ini saya kira gak kurang dari Rp 3 juta, itu juga itungannya kalau pakai spek yang paling bagus. Boleh lah mengambil keuntungan, tapi lihat situasi dong, minimal dibangunkan dengan baik, karena untuk kepentingan umum,” tegasnya.

Sukardi menyebutkan, jika kinerja oknum aparat desa terus seperti ini, bukan malah baik, justru akan mengurangi rasa kepercayaan para donatur. Imbasnya, sulit untuk di percaya kembali. “Harusnya bersyukur dapat bantuan, bangun lingkungan dengan baik, jangan malah mengambil kesempatan dalam kesempitan,” pungkasnya.

Terkait itu, Kepala Desa Kutaampel ketika dihubungi via seluler ternyata ponselnya dalam keadaan tidak aktif. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button