Pedagang Dihantui Beras Impor
KARAWANG, RAKA – Penghujung ahir tahun 2018, pedagang beras di Pasar Johar was-was minimnya pemasok beras. Jika dibiarkan, harga beras akan melambung tinggi, dan daya beli masyarakat menurun. Melihat itu, anggota DPRD Kabupaten Karawang meminta Pemerintah Kabupaten Karawang harus segera melakukan operasi pasar.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Karawang Sri Rahayu Agustina mengatakan, informasi yang diterimanya, para pedagang beras mengeluh dengan kedatangan beras impor dari India yang harganya lebih murah. “Informasi yang saya terima saat datang ke pasar beras Johar, mereka mengeluhkan dengan adanya beras impor dari India, yang harganya justru lebih murah dari beras asli Karawang. Dampaknya penjualan menurun,” ujarnya kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, saat beberapa pedagang dimintai keterangan olehnya, apakah beras impor tersebut telah sampai ke Pasar Johar, para pedagang mengaku belum melihatnya. “Yang jelas omset mereka saat ini sudah menurun. Pemda Karawang harus ikut andil dalam hal ini, untuk melakukan operasi pasar,” kata Sri.
Meski beras impor tersebut masih menjadi isu di lingkungan pedagang Pasar Johar, namun sepengetahuan Sri, situasi di pasar itu tampak tidak seperti biasanya. “Di sana pas saya datang itu sekitar pukul 09.00 WIB sudah sepi, padahal biasanya ramai. Sedangkan beras impor itu masih isu yang diterima pedagang. Namun mereka sudah mengeluhkan adanya informasi beras impor, karena mengancam omset mereka,” katanya.
Ketua Paguyuban Pasar Induk Beras Johar Karawang Sri Narbito mengatakan, adanya kenaikan harga beras bukan akibat dari adanya beras impor, melainkan tidak adanya suplayer beras. “Suplai beras di pasar menurun karena panen sudah selesai. Akibatnya harga beras di pasar mulai naik. OP (operasi pasar) beras Bulog masih sedikit, sehingga pengaruhnya terhadap suplai dan harga tidak signifikan,” katanya.
Dalam kondisi suplai ke pasar yang berkurang, mengakibatkan kenaikan harga. “Seharusnya Bulog turun tangan untuk menstabilkan harga. Kasihan
konsumen yang berpenghasilan rendah. Beras operasi pasar yang dikeluarkan Bulog ada 2 macam, beras impor dan beras DN (pengadaan dalam negeri). Hanya saja suplai masih kurang,” katanya. (apk)