HEADLINE

Karawang Dikepung Bencana, Angin Kencang dan Banjir Mendominasi

KARAWANG, RAKA – Puluhan pohon dan sejumlah fasilitas Kampung Budaya Karawang porak-poranda diguyur hujan, digoyang angin, serta disambar petir pada Minggu (18/12) lalu.
Dari kejadian itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang melalui puluhan personel pemadam kebakaran langsung memangkas pohon rentan tumbang di area Kampung Budaya, Desa Wadas, Telukjambe Barat, Senin (19/12).
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Karawang Rohmat Ilyas menyebut telah menerjunkan dua regu atau 20 personil dengan tiga unit Damkar untuk membereskan sekaligus memangkas pohon yang berpotensi tumbang di area Kampung Budaya. “Kita pangkas pohon-pohon yang tumbang di Kampung Budaya,” ujarnya, Senin (19/12).
Sebelum itu, pasukan Damkar juga telah menyisir pohon tumbang di jalan utama Galuh Mas hingga Jalan Perumnas arah jalan utama masuk tol Karawang Barat.
“Semalam (malam Senin) kita bersihkan juga pohon tumbang di daerah jalan Perumnas,” kata Rohmat.
Untuk menghindari pohon tumbang, Rohmat meminta bagi masyarakat yang memiliki pohon yang rentan tumbang agar supaya dipangkas. Dan itu sebagai upaya antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan. “Selain dari pemerintah, kita ingin masyarakat atau pemerintah desa peduli terhadap lingkungannya masing-masing,” ujarnya.
Saat pemangkasan pohon tumbang di area Kampung Budaya, terpantau juga Sekertaris Dinas Pariwisata dan Budaya Zaini yang berada di lokasi. Zaini mencatat ada 51 pohon tumbang di area Kampung Budaya, dan ada juga sejumlah fasilitas yang rusak. Adapun fasilitas yang rusak yaitu satu gedung serbaguna hancur, dua gazebo hancur, satu vila hancur, dan satu gedung teater tersambar petir. “Iya, KamBud (Kampung Budaya) diterjang puting beliung,” kata Zaini.
Sebelumnya, koordinator Unit Data Informasi Pusdalops BPBD Karawang Irawan, telah menerima laporan dari Satgas BPBD Cilamaya Wetan bahwa per hari Minggu (18/12) masih terdapat ratusan rumah di Kecamatan Cilamaya Wetan yang terendam akibat luapan sungai Cilamaya. Ratusan rumah itu berada di dua desa yaitu Desa Cipancu dan Desa Tegalwaru di kecamatan setempat.
Di Desa Cipancu, Dusun Cipancu, terdapat 114 rumah dengan total 402 jiwa yang masih terdampak banjir. Dan di Desa Tegalwaru, Dusun Ondang, terdapat 158 rumah dengan 604 jiwa yang masih terdampak banjir. Sehingga ada 272 rumah dengan 1006 jiwa yang masih terdampak luapan sungai Cilamaya. “Ketinggian air dari 20 centimeter sampai 50 sentimeter,” paparnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button