HEADLINE

Sawah Terkena Rob Diasuransikan, Penggantian Rp6 Juta per Hektare

KARAWANG, RAKA – Banjir rob yang menyapu pesisir Karawang beberapa waktu yang lalu, tidak hanya merusak rumah tapi juga merendam pesawahan. Sedikitnya ada 9 hektare yang terendam. Namun, sawah mereka telah diasuransikan sehingga bisa diklaim ganti rugi untuk menanam kembali padi.
Subkoordinator Penanggulangan Bencana Pertanian Alex Aang menyampaikan para petani diberikan asuransi untuk sawah yang terdampak banjir rob. Asuransi tersebut ada 2 macam, pertama usaha tanam padi dan kedua ternak kerbau. “Kalau laporan dari lapangan untuk daerah pesisir memang ada yang terkena rob, di Batujaya kurang lebih ada 9 hektare sawah yang terakhir panen terkena rob. Ada asuransi pertanian,” ujarnya, pada Jumat (13/1).
Ia memaparkan 9 hektare tersebut telah terdaftar untuk diberikan asuransi. Pembayaran asuransi sebesar Rp180 ribu per hektare setiap musim. Meski begitu hal ini telah dibantu oleh pemerintah pusat sebesar 80 persen dan pemerintah daerah melalui APBD sebesar Rp36 ribu. Pemerintah daerah hanya membantu untuk 10 ribu hektare di 30 kecamatan. Luas keseluruhan sawah di Karawang di angka 95 ribu hektar. “Untungnya petani mengajukan asuransi dan sudah dikirim kemarin untuk klaim. Pembayaran itu Rp180 ribu perhektar dan per musim, tapi ada subsidi dari pemerintah pusat 80 persen. APBD 2 untuk tahun kemarin hanya membantu 10 ribu hektare sawah dan dibagi untuk 30 kecamatan,” tambahnya.
Ia melanjutkan kembali untuk ganti rugi sawah yang rusak sebesar Rp6 juta untuk satu hektare. Ia memiliki harapan agar bantuan tersebut dapat meringankan para petani. “Nanti ada pergantian rusak Rp6 juta untuk per hektarnya. Diharapkan bantuan ini bisa meringankan biaya produksi ke depannya,” imbuhnya.
Pada tahun 2023 saat ini petani meminta adanya sarana pintu penghalang. Hal ini bertujuan agar air rob tidak dapat masuk ke area persawahan. Selain itu menginginkan agar melakukan rehabilitasi dan perbaika saluran pembuangan. Hal ini dikarenakan saluran pembuangan yang dangkal. Ia menyebutkan telah berkoordinasi dengan PUPR untuk melakukan pengerukan saluran. “Saya memantau ke lapangan, untuk meminimalisir air rob masuk petani minta pintu penghalang,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button