Kantor Desa tak Seramai Dulu
-Layanan Serba Online
KARAWANG, RAKA – Kantor desa yang dulu ramai dikunjungi masyarakat, kini lebih sepi. Kondisi itu terjadi sejak pelayanan kependudukan bisa dilakukan via online.
Sekretaris Desa Mekarjaya Asep Mulyadi, saat ini pelayanan kependudukan di Desa Mekarjaya sepi karena masyarakat bisa mengurus dokumen kependudukan sendiri. “Semenjak tidak dibutuhkannya surat pengantar dari RT dan kepala desa, pelayanan kependudukan memang menjadi sepi,” katanya kepada Radar Karawang.
Pria kelahiran Bandung ini menambahkan, selain tidak perlu pengantar dari ketua RT dan kepala desa, sekarang pun masyarakat dimudahkan dengan pelayanan online. “Sekarang kan hampir semua masyarakat di rumahnya memiliki HP android, sehingga bisa lewat aplikasi layanan e-dukcapil Karawang. Dan ini membuat desa sepi,” tambahnya.
Ia mejelaskan, saat ini masyarakat ke kantor desa hanya membuat surat-surat selain dokumen kependudukan. Sedangkan yang berkaitan dengan kependudukan, cuma masalah surat kematian. “Paling juga sekarang masyarakat ke sini buat surat kematian saja atau surat izin menikah, surat izin usaha. Kalau untuk kependudukan mereka buat sendiri atau langsung ke kantor kecamatan,” jelasnya.
Ketua RT 014 Wadli mengeluhkan pelayanan kependudukan tanpa melalui ketua RT membuat pendataan warga menjadi rumit. “Bagus sih memudahkan, cuma bagi kita yang di bawah, ketua RT menjadi rumit. Karena banyak masyarakat yang tidak melapor mau pindah, ataupun buat KTP tidak pernah melapor karena sekarang online,” keluhnya.
Kasie Pelayanan Umum Desa Anggadita Uju Gunawan mengatakan, tak jarang dalam sehari sama sekali tidak ada warga yang melakukan pelayanan, sehingga terlihat tidak ada aktivitas yang dilakukan. “Ya mau gimana lagi, kalau pekerjaan lain kita kerjakan. Cuma kalau untuk pelayanan emang sepi kalau di sini,” ucapnya kepada Radar Karawang.
Ia menambahkan, hampir 70 persen warga Desa Anggadita bekerja sebagai buruh pabrik, sehingga warga tak sempat untuk berkunjung ke kantor desa untuk mengurus administrasi kependudukan. “Dari pagi sampai sore, warga lebih banyak beraktivitas di tempat kerjanya. Jadi wajar kalau kantor desa sepi dari warga,” tambahnya.
Ia mengaku jika ada warga yang datang ke kantor desa, kebanyakan hanya sebatas mempertanyakan proses pencetakan KTP yang telah diajukan selama beberapa bulan lalu, serta pembuatan surat domisili atau surat izin usaha. “Cuma itu saja sih, selain itu jarang ada pelayanan lain,” akunya. (fjr)