Ibu Meninggal, Santri Banten tak Punya Ongkos
RENGASDENGKLOK, RAKA – Gara-gara tak punya ongkos pulang, santri asal Tangerang, Banten, minta bantuan melalui program Lapor Pak Kapolres.
Nurdin (19) seorang santri yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Assalafiah, Desa Ciptamarga, Jayakerta, mengaku ingin pulang tapi tak ada ongkos, Senin (23/1) malam. Ia pun langsung menghubungi kontak lapor pak Kapolres yang sudah tersebar di mana-mana. Alhasil, Polsek Rengasdengklok turut menindaklanjuti laporan santri tersebut.
Kapolsek Rengasdengklok Kompol Suherman mengatakan adanya laporan dari santri itu, anggotanya yang tengah piket langsung mendatangi pondok Assalafiah.
“Setelah menerima laporan, anggota kami yang kebetulan tugas piket langsung mendatangi pesantren yang disebutkan oleh yang bersangkutan,” katanya, Selasa (24/1).
Polisi berpangkat perwira menengah tingkat satu itu mengatakan bahwa alasan pelapor yang ingin pulang tersebut dikarenakan ibunya meninggal dunia, tapi santri itu tidak memiliki ongkos untuk pulang.
“Yang bersangkutan melaporkan ingin pulang ke Tangerang karena mendapat kabar ibunya meninggal dunia, namun yang besangkutan tidak mempunyai biaya untuk pulang,” ujar Suherman.
Lebih lanjut Kapolsek Rengasdengklok mengaku santri asal Tangerang itu sempat dibawa ke kantor polsek setempat, setelah itu langsung diantarkan oleh jajaran Polsek Rengasdengklok menggunakan mobil patroli ke terminal Tanjungpura.
“Selanjutnya diberikan ongkos untuk naik bus menuju Tangerang,” imbuhnya. (mra)