Purwakarta

Bungursari jadi Pusat Budidaya Bambu

PURWAKARTA, RAKA – Penanaman bibit bambu di lingkungan SDN 2 Cikopo, Kecamatan Bungursari, menandai diresmikannya Arboretum Bambu.
Arboretum merupakan suatu tempat yang di dalamnya ditanam berbagai pohon dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan. Tempat tersebut juga merupakan lingkungan yang di dalamnya menjadi tempat atau habitat bagi beberapa fauna.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan, Arboretum Bambu dibangun hasil gotong-royong dari berbagai pihak dari mulai masyarakat peduli lingkungan, kepala sekolah, komite, dan penjaga sekolah se-kecamatan Bungursari dan Babakan Cikao juga dari berbagai Korwil di Kabupaten Purwakarta.
“Kawasan tersebut berada pada lahan seluas 11.000 meter, termasuk dengan area sekolah yang merupakan milik atau aset Pemerintah Daerah Purwakarta. Dan SDN 2 Cikopo juga telah ditetapkan sebagai sekolah model berbasis konservasi bambu dengan keunggulan para siswanya mempunyai wawasan dan keterampilan tentang bambu,” kata Purwanto, Rabu (25/1).
Kedepan, lanjut Purwanto, sekolah ini akan menjadi sekolah yang unggul dan menjadi satu-satunya sekolah model yang berbasis konservasi bambu. Di sekolah tersebut akan disiapkan kurikulum khas berwawasan bambu.
“Kenapa tanaman bambu, karena tanaman bambu merupakan emas hijau yang sangat banyak manfaatnya untuk kehidupan manusia dan bambu merupakan potensi yang akan menjaga ekosistem dan prinsip hidup berkelanjutan,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, konservasi bambu dibangun karena areanya berada di kawasan industri yang memerlukan oksigen dan tanaman ini mampu menyerap karbon karena dari sehektar bambu mampu menyerap karbon sebanyak 35 ton.
“Semangat dan motivasi dari semua pihak yang terlibat menjadi modal dasar dalam mewujudkan cita-cita mengingat banyak sekali manfaat untuk siswa dan juga untuk kelestarian lingkungan masyarakat,” imbuhnya.
Dia juga mengatakan bahwa tanpa kerjasama dari berbagai pihak, program yang mulia ini tidak akan berjalan dengan baik. Purwanto juga mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga, karena hal ini untuk masyarakat dan lingkungan juga. “Di tempat ini kedepan akan dilengkapi sarana dan prasarana pendidikan dan olahraga yang berhubungan dengan bambu,” imbuhnya.
Sementara, CEO Self Learning Institute (SLI) Mochammad Irvan Evrizal yang merupakan mitra Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta dalam pengembangan program pendidikan Tatanen di Bale Atikan (TdBA) mengatakan, untuk pembelajaran peserta didik akan dikembangankan budidaya bambu dan akan dibangun ujicoba pembibitan. “Akan dibangun juga workshop bambu yang dapat dijadikan sebagai kerajinan, alat musik, alat rumah tangga maupun permainan anak-anak,” katanya.
Menurutnya, bambu juga mempunyai peranan yang sangat penting bagi orang Sunda dari pertama lahir sampai dewasa bahkan ketika meninggal masih menggunakan tandu dari bambu.
Dia juga mengungkapkan, site plan arboretum sudah dibuat dan dipetakan. Kedepan, di arboretum juga akan dibangun auditorium, dapur terbuka, outdoor amplitheater, area trek sepeda, joging dan lainnya.
“Mulai tahun ini akan diwujudkan satu bangunan hingga bisa terbangun semuanya. Kawasan arboretum akan dibangun dengan menggunakan pagar hidup dari bambu. Keberadaan arboretum bambu sudah sangat tepat karena dari satu bambu akan menghasilkan 300 kilogram oksigen per tahunnya,” ujarnya.
Penanaman perdana ditancapkan bibit bambu jenis petung (dendrocalamus asper), bambu sembilang (dendrocalamus giganteus), bambu kuning gading (schizotachyum brachyladum), serta bambu Amerika latin.
Bambu yang tanam pada peresmian ini sebanyak 42 jenis bambu, rencananya akan ditanam sebanyak 320 jenis bambu baik dari dalam maupun luar negeri, bahkan jenis bambu yang langka pun akan ditanam di arboretum tersebut. (gan)

Related Articles

Back to top button