Adopsi Cara Turunkan Angka Stunting, DPRD Brebes Belajar ke Karawang

KARAWANG, RAKA – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang menerima kunjungan kerja dari Komisi IV Kabupaten Brebes. Mereka datang untuk belajar penanganan stunting.
Kepala DPPKB Karawang Sofiah menyatakan, kunjungan tersebut karena Pemerintah Kabupaten Brebes ingin mengetahui cara penanganan penurunan angka stunting di Karawang. Pemkab Brebes akan mengadopsi cara yang telah dilakukan oleh Pemkab Karawang. “Alhamdulillah pada hari ini Komisi IV berkunjung ke DPPKB Kabupaten Karawang, mereka fokus pada penanganan stunting di daerahnya. Penanganan stunting di kita memang pentaheliknya sangat kuat bergeraknya, sehingga bisa mencapai angka 14 persen,” ujarnya, Kamis (16/2).
Kemudian ia menyatakan, untuk program Bapak Anak Stunting (BAS) dan pemberian telur pun belum dilakukan di daerah itu. Sampai saat ini, DPPKB telah memiliki 5.637 tenaga pendamping yang ikut bertugas dalam penurunan angka stunting. Kabupaten Karawang sekarang ini pun telah mempunyai program pendampingan bagi calon pengantin selama 3 bulan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan HB bagi calon pengantin. Saat Hb berkurang akan menyebabkan anak menjadi stunting. “Seperti BAS mereka belum dilaksanakan, pemberian telur juga belum dilakukan. Mereka juga meminta regulasi dan menanyakan tentang anggaran penanganan stunting. Kami sesuai dengan arahan BKKBN pusat punya 5.637 tenaga pendamping keluarga,” tambahnya.
Tri Murdiningsih, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Brebes menuturkan, angka stunting di wilayahnya masih sebesar 29 persen. Ia akan menerapkan tim penanganan stunting di setiap desa. Kemudian akan memberikan gizi kepada laki-laki dan perempuan. Ia berharap agar angka stunting dapat cepat turun setiap tahun. “Kabupaten Brebes angka stuntingnya masih tinggi, kita masih 29 persen. Ada beberapa seperti pembentukan tim di desa melalui ibu-ibu PKK dan pemberian gizi yang lebih baik untuk laki-laki dan perempuan,” tutupnya. (nad)