Ahmad Syaikhu tak Sepakat Pilkada Serentak
DISKUSI : Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu saat berdiskusi dengan para jurnalis di sela-sela reses yang dilakukan pada Senin (23/12).
PURWAKARTA, RAKA – Pilkada serentak dinilai banyak kekurangan, sehingga, akan sangat rumit jika pilkada serentak nanti digabung seluruhnya mulai pileg, pilpres, hingga pilgub dan pilwalkot/pilbup. Hal itu disampaikan Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu saat berkunjung ke Purwakarta, Senin (23/12). “Terbayang rumitnya seperti apa proses demokrasi ini. Awalnya memang ada pikiran efisiensi tapi justru nggak akan fokus antara pileg dan pilpres,” ujarnya.
Ke depan, Syaikhu berharap pilkada dapat dilakukan secara bertahap dan tak dilaksanakan secara serentak dalam satu waktu, karena masalah keamanan yang dapat membahayakan di tengah keterbatasan aparat TNI/Polri.
Sementara, disinggung tentang pencalonan dirinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Syaikhu memperkirakan masih akan berjalan alot dan memakan waktu lama.
Sebelumnya, DPP PKS telah mengajukan dua nama ke DPRD DKI Jakarta yakni, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Namun, Gerindra mengusulkan empat nama cawagub baru kepada PKS lewat surat pada Oktober 2019 lalu. Empat nama yang diusulkan berbeda dari dua nama yang telah diajukan PKS. Empat nama itu adalah Arnes Lukman, Ferry Juliantono, Ahmad Riza Patria, dan Saefullah. “Soal siapa yang bakal jadi wagub DKI, masih belum tuntas. Bisa dibilang, Gerinda dan PKS itu sekutu yang sering tidak sejalan,” kata Ahmad Syaikhu.
Dirinya pun bereaksi atas manuver Partai Gerindra yang menyodorkan empat nama cawagub pendamping Gubernur Anies Baswedan. Ia menilai Gerindra telah melanggar komitmen dan etika politik. “Dua nama Cawagub DKI itu sudah ada di DPRD, Agung Yulianto dan saya. Jadi ini bicara keseriusan, komitmen dan etika politik,” ujarnya. (gan)