Air Bendungan Barugbug Hitam Lagi
HITAM : Air irigasi yang berasal dari Bendungan Barugbug kondisinya hitam pekat dan bau akibat limbah. Hal itu sudah terjadi bertahun-tahun tapi sampai saat ini belum juga ada penindakan.
JATISARI, RAKA – Persoalan pencemarna limbah di Bendungan Barugbug belum juga usai, meski berkali-kali para pejabat penting Karawang, bahkan sekelas kementerian turun ke lapangan, namun persoalan itu tidak pernah selesai.
Sinta Dewi, perempuan yang baru duduk di bangku kelas 8 SMPN 1 Jatisari mengatakan, mau tidak mau mesti merasakan aroma busuk di sepanjang jalan menuju sekolah tempat menimba ilmunya. Karena tidak ada jalan lain lagi yang bisa dia gunakan untuk berangkat sekolah. Bayangkan saja dari jarak rumah ke sekolah saja itu hampir satu kilometer dia merasakan bau tersebut. “Pastimya gak enak atuh, bau cuman mau gimana lagi tuda, tiap hari juga jalan sini kalau mau berankat sekolah,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Selasa (11/8).
Hal senada disampaikan teman sekelasnya Ucup. Dia mengaku, terganggu dengan berubahnya aliran sungai yang berubah menjadi hitam pekat dan menimbulkan bau tidak sedap. Karena selain bisa merusak kesehatannya juga merusak pemandangan yang dirasakan oleh semua masyarakat setempat. “Ya aku mah, pengennya air Barugbug tidak menimbulkan bau dan bisa bening, biar kesehatan kami semua bisa terjaga,” ujarnya.
Sementara salah satu guru di SMPN 1 Jatisari, Muhammad Ramdani meminta kepada pihak berwenang menindak tegas pelaku pencemaran itu. Jangan sampai kata ketika, setelah ada korban baru mereka melakukan penindakan. “Jelas bahaya bagi kesehatan, udah mah bau juga hitam lagi airnya, minta diperhatikan aja kasihan sama masyarakatnya,” pintanya.
Kepala Desa Situdam, Iwan Kurnian meminta Dinas Lingkungan Hidup Karawang (DLHK) untuk segera melakukan tindakan tegas terhadap perusahaan yang membandel. “Kita sudah layangkan surat baik ke setiap perusahaan maupun Dinas Lingkungan Hidup, namun sampai saat ini belum ada tindakan,” pungkasnya. (acu)