Air Sulit, Hama Mewabah
PANEN: Setelah panen, petani akan langsung kembali menanam padi.
Derita Petani Karawang
CILAMAYA WETAN, RAKA – Dalam jangka waktu yang belum bisa ditentukan, petani Karawang masih akan mengalami kesulitan air untuk mengairi sawahnya. Bahkan lebih parahnya, siklus hama pun diperkirakan tidak akan pernah putus.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Hanafi Chaniago mengatakan, program percepatan tanam membuat petani tidak memiliki jeda waktu untuk istirahat, sehingga kesulitan mendapatkan air karena pembagian golongan air tidak menentu. Lainnya, siklus hama juga tidak pernah putus. Namun, karena program tersebut merupakah instruksi dari pemerintah pusat, mau tidak mau harus tetap dijalankan.
Terlebih, area pertanian Karawang yang luasnya mencapai 95 ribu hektare, ini merupakan salah satu yang bisa diandalkan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. “Produksi padi Karawang dalam setahun sekitar 1,3 juta ton GKP, dan kalau diberaskan sekitar 850 ribu ton,” ucapnya.
Sementara kebutuhan beras untuk masyarakat Kabupaten Karawang, kurang lebih 350 ribu ton pertahun, sisanya 500 ribu ton surplus dan disuplay ke luar Karawang.
Maka dari itu, program percepatan tanam ini belum bisa diganti dengan program-program yang lain. Dalam hal ini, petani padi di Karawang bisa mengajukan segala kebutuhan yang diperlukan. “Karena pemerintah pusat pun mendukung sepenuhnya,” pungkasnya.
Sekdes Rawagempol Wetan Tarman mengatakan, tidak teraturnya golongan air ini dimulai sejak adanya program percepatan tanam. Jadi semua petani serempak lakukan tanam dan tidak menghiraukan kuantitas aliran air. “Awalnya itu di program percepatan tanam, sampai saat ini golongan air jadi tidak teratur,” ujarnya.
Seksi PJT II Telagasari Dudung menyebutkan, adanya tanam serempak menjadi salah satu penyebab pengaturan golongan air tidak teratur. Pasalnya, ketertiban pembagian golongan air itu yang akan memperlancar aliran air ke sawah-sawah petani. “Kalau tertib golongan Insya Allah ngatur airnya lancar. Apalagi sekarang kemarau panjang, airnya harus dihemat,” ujarnya. (rok)