Purwakarta

Pelajar Brutal, Mojang Purwakarta Prihatin

IKUT PRIHATIN: Tanissa Puti Rahmadiva, memberikan motivasi kepada pelajar di Purwakarta.

PURWAKARTA, RAKA – Beredarnya video yang menampilkan sekelompok pelajar yang mengendarai sepeda motor sambil mengacungkan celurit di wilayah Jatilihur, membuat prihatin banyak kalangan.
Mojang Purwakarta yang juga mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Tanissa Puti Rahmadiva mengatakan, kondisi yang terjadi pada generasi muda saat ini sangat memprihatinkan. Karena seharusnya pada usia tersebut masanya belajar dan berusaha menggapai cita-cita.
“Namun yang terjadi sebaliknya, beberapa pelajar berorientasi pada tawuran yang mengatasnamakan loyalitas terhadap sekolah dengan membawa benda yang berbahaya, yaitu senjata tajam,” ujar Mojang Purwakarta tahun 2021 tersebut, Senin (15/11).

Tanissa menambahkan, hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salahsatunya faktor fenomena gangster yang kembali mencuat dalam media sosial, yang sangat cepat menyebar dan diterima oleh para pelajar. “Maka dari itu, peran media sangatlah berpengaruh dalam pembentukan karakter atau pola pikir pelajar, tentunya harus dengan bimbingan dari tenaga pendidik dan terutama orangtua,” ucap dara cantik berdomisili di Kecamatan Jatiluhur itu.

Mengingat hampir semua generasi Z sudah memiliki gadget, kata Tanissa, media menjadi hal yang dikonsumsinya setiap hari, dengan demikian diperlukan pengawasan dan pola asuh yang tepat. “Kalau melihat dari peristiwa kemarin kurangnya pengawasan, tidak punya nilai hidup yang jelas dan salah asuhan orang tua menyebabkan terjadinya hal tersebut,” beber mahasiswi jurusan Pengembangan Masyarakat Islam itu.

Tanissa menambahkan, dengan menanamkan kedisiplinan sejak kecil, hormat kepada orang tua, kasih sayang kepada manusia, tidak boleh dendam, tidak adanya rasa untuk saling membalas dendam, hal-hal seperti itu tidak mungkin terjadi.
Dikatakannya juga, faktor lainnya dikarenakan kurangnya melakukan kegiatan yang positif. “Agar kejadian ini tidak terulang, para pelajar di Purwakarta harus diarahkan ke hal yang lebih positif agar memiliki aktualisasi diri. Sehingga tidak melakukan hal-hal seperti anak-anak yang terlibat dal video Viral baru-baru ini,” ujarnya.

Dengan diarahkan ke hal yang positif, sambung Tanissa, pelajar di Kabupaten Purwakarta bakal memiliki nilai hidup yang jelas, dengan demikian tidak akan terjadi lagi tawuran ataupun konvoi kendaraan sambil membawa senjata tajam. “Maka peranan pembinaan dari semua, baik dari pihak keluarga, masyarakat, sekolah, media dan pemerintah itu sangat dibutuhkan dalam mengarahkan para pelajar di Kabupaten Purwakarta,” imbuhnya. Dirinya berharap pelajar di Kabupaten Purwakarta lebih diarahkan ke hal-hal yang membangun karakter melalui media yang berpengaruh positif. (gan)

Related Articles

Back to top button