PENGENALAN KB : Petugas KB saat memberikan gambaran soal penggunaan KB dengan berbagai cara, mulai dari implan IUD dan yang lainnya.
KLARI, RAKA – Dalam mensukses dua anak cukup, petugas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kecamatan Klari terus menjaring akseptor di setiap wilayah kerjanya masing-masing.
Petugas Lapangan DPPKB Desa Kiarapayung dan Gintungkerta Intan Nuraeni mengatakan, upayanya dalam mensukseskan program KB terus dilakukan, melalui rapat minggon sampai turun kelingkungan masyarakat. “Karena memang harus seperti ini, minimal kita buka wawasan masyarakat dulu apa saja yang ada di program KB ini,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Rabu (22/1).
Ia menambahkan, penjaringan akseptor dari kedua desa tersebut mengalami peningktan terutama pada KB jenis implant, IUD dan Metode Operasi Waniga (MOW). “Jadi hari Jumat mendatang, akan ada pelayanan KB gratis di Puskesmas anggadita, untuk Desa Kiarapayung sudah ada beberapa orang yang akan ikut KB dengan jumlah empat orang implant, enam orang IUD, dan lima orang MOW, sedangkan di Gintungkerta ada empat orang IUD, satu orang implant, dan empat orang MOW,” tambahnya.
Masih dikatakannya, setelah mengikuti program KB, pihaknya juga membuka ruang khusus bagi masyarakat yang hendak berkonsultasi khususnya pada saat ada gejala atau permasalahan yang terjadi pada akseptor. “Karena kan khawatir ada masalah yang terjadi pada warga seperti terasa sakit atau apa, nah untuk hal itu kita juga siap untuk menjadi tempat konsultasi warga, karena kita juga butuh keaktifan serta respon masyarakat,” katanya.
Sementara itu, warga Perumahan Karawangjaya, Desa Gintungkerta Desy Husnah (26) mengungkapkan, diusianya yang terbilang muda, kini ia sudah memiliki tiga orang anak sehingga ia harus membatasi proses hamilnya dengan mengikuti program KB. “Ya bukan menolak punya anak lagi, tapi kan kita sesuaikan dengan kemampuan kita, insya Allah nanti Jumat saya mau ikut KB jenis IUD,” pungkasnya. (mal)
