HEADLINE

Aksi Guru-guru Cabul Perdayai Siswinya

KARAWANG, RADAR KARAWANG – Guru seharusnya mengayomi dan memberikan contoh yang baik untuk anak-anak didiknya, termasuk transfer ilmu pengetahuan dengan cara yang menarik agar peserta didik tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun, apa jadinya jika sang guru justru menjadi orang yang paling rusak moralnya.
Berikut adalah sejumlah guru bejat yang merusak moral hingga psikis anak-anak didiknya. Seperti yang dilakukan oleh seorang guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, tega cabuli lima siswinya di depan kelas. Aksi bejat guru itu disaksikan siswa lainnya. Peristiwa terungkap saat keluarga salah seorang korban membuka ponsel milik korban, dan melihat pesan korban bersama sang guru hari Jumat tanggal 17 November 2023.
Isi pesan antara pelaku dan korban pun mengarah ke perkataan yang tidak senonoh. Chat korban dengan pelaku sudah tidak pantas, pelaku memanggil korban dengan sebutan mam, dan korban memanggil pelaku dengan sebutan pap, sayang dan terdapat kata-kata bujuk rayu pelaku terhadap korban untuk melakukan tindakan pencabulan. Motif pencabulan, terjadi diduga karena pelaku dan para korban merasa dekat, dan memiliki hubungan percintaan, dan pelaku dengan sengaja sering merayu para korban, setiap hari ketika jam pelajaran berlangsung atau kegiatan belajar mengajar (KBM). Untuk modusnya, pelaku melakukan perbuatan cabul tersebut dengan cara melakukan bujuk rayu terhadap korban dengan nilai yang bagus jika mau melayani nafsu bejat korban, sehingga korban mau dan pelaku bisa melakukan perbuatan cabul sesukanya. Pelaku diketahui berinisial SP alias PJ (45), warga Kecamatan Karawang Timur, pelaku sendiri diketahui telah memiliki istri, namun belum memiliki anak. SP alias PJ ini adalah seorang guru yang berstatus P3K di sekolah tersebut.
Lain lagi yang dilakukan oleh guru ngaji di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta. Jumlah korbannya sampai 15 orang. Umumnya, para korban merupakan murid pelaku yang masih berumur 13 hingga 15 tahun. Dari 15 korban ustad cabul tersebut, ada pula yang digagahi pelaku. Dijelaskannya pula, kejahatan seksual yang dilakukan oknum ustad tersebut telah dilakukan sejak 2019 sampai 2023. Menurutnya, kemungkinan jumlah korban masih bisa bertambah mengingat panjangnya rentang waktu aksi kejahatan seksual tersebut. Karena sudah berlangsung sekitar empat tahun, kemungkinan ada alumni atau yang sudah keluar duluan mengaji di sana yang juga menjadi korbannya.
Dan yang paling parah terjadi di Sleman, Yogyakarta. Seorang pemuda berinisial EDW (28), warga Godean, Sleman, DIY yang berprofesi sebagai guru les seni ditangkap, diduga mencabuli puluhan siswanya. Aksi dugaan pencabulan sesama jenis ini memakan korban 19 anak berstatus bawah umur dan tiga orang kategori dewasa. Kapolsek Gamping, AKP Sandro Dwi Rahadian menuturkan, aksi dugaan pencabulan ini terkuak 24 September 2024 kemarin setelah orang tua salah seorang murid les EDW mendapati video yang merekam anak mereka tengah dicabuli oleh pelaku. Sebelum mendapati video itu, orang tua murid sudah merasa curiga terlebih dahulu akan perilaku anak mereka yang mengalami perubahan. “Korban sering tidak pulang ke rumah dengan waktu yang tidak wajar,” kata Sandro. (psn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button