Dua Dokter, 10 Perawat di IGD Bayu Asih

RAMAI: Warga Purwakarta sedang berobat di RSUD Bayu Asih.
PURWAKARTA, RAKA – Agar bisa melayani pasien dengan maksimal, tentu jumlah dokter harus memadai. Jika sebaliknya, tentu manajemen rumah sakit harus berpikir keras agar pasien tetap tertangani dengan baik.
Direktur Badan Layanan Umum Daerah RSUD Bayu Asih Agung Darwis Suriatmadja mengatakan, pihaknya saat ini baru bisa memasang dua dokter jaga dibantu delapan sampai 10 perawat di instalasi gawat darurat (IGD). Menurutnya, jumlah itu dinilai masih kurang, meski saat ini masih standar dan bisa mengcover kegawatdaruratan di IGD. Biasanya, jam-jam sibuk IGD berkisar antara pukul 17.00-20.00 WIB. Dengan kondisi RSUD yang juga kekurangan ruangan, antrean pelayanan di IGD selalu memanjang. Meski begitu, pelayanan terhadap pasien darurat terlebih diprioritaskan untuk meminimalisasi hal tidak diinginkan. “Kita memiliki dokter umum dan spesialis sebanyak 70 orang, yang disiagakan di IGD dua orang, tiap delapan jam atau tiga kali 24 jam roling,” ujar dia.
Tak hanya itu, penambah tenaga administrasi dan customer servis juga perlu dilakukan agar tenaga medis fokus dalam mengurus pasien. “Jadi tenaga kesehatan hanya fokus mengurus pasien. Sekarang kan tenaga kesehatan selain sibuk mengurus pasien, juga menginformasikan perkembangan pasien kepada pihak keluarga,” kata Agung
Agung menyebut, untuk menutup kekurangan itu saat ini pihaknya mulai mencicil belanja tenaga kesehatan dokter dan perawat, termasuk peralatan. Kisaran anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp1 miliar untuk belanja tenaga medis, fasilitas termasuk penambahan ruangan untuk pasien kelas III. “Kita tidak akan menggunakan DAK dan APBD. Kita akan pakai dana fungsional yang ada. Kita masih mampu,” ujar dia. (gan)