Alokasi Kuota Internet Belum Berjalan
SEPI : Aktivitas di SMPN 2 Lemahabang di masa pandemi terlihat sepi. Saat ini pihak sekolah tidak sabar untuk kembali belajar secara tatap muka.
LEMAHABANG, RAKA – Banyaknya keluhan orangtua siswa mengenai pembelian kuota atau pulsa nampaknya belum bisa terjawab meskipun Menteri Pendidikan telah memperbolehkan anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk pembelian kuota. Pasalnya, dana BOS lebih dipriorotaskan untuk kepentingan honor guru.
Dikatakan kepala SMPN 2 Lemahabang Yanto Kurnia, anggaran dana BOS itu masih wacana, sementara penggunaan BOS rata-rata diperuntukan operasional dan honorarium guru honor, kecuali adanya penambahan anggaran nana BOS. “Anggaran BOS yang sebelumnya di titik beratkan lebih pada fasilitas pencegahan covid-19 dan media protokol kesehatan,” katanya.
Jika anggaran dana BOS diperuntukan kuota, sementara pembelajaran tatap muka yang rencananya akan dibuka pada Bulan September nanti tidak akan cukup untuk pengadaan kuota PJJ siswa, apalagi nominal yang dialokasikan terbilang rendah. Sehingga, jika wacana itu direalisasikan dari mana sumber anggaran buat operasional dan honorarium para guru honorer. “Kalau semua buat kuota siswa, terus gaji para guru honorer dari mana?” katanya.
Sampai saat ini, kata Yanto, siswa tetap belajar dengan media PJJ, baik via jaring grup whatsapp maupun aplikasi zoom meeting. Hanya saja, sampai saat ini masih terkendala jaringan yang kurang baik, sehingga efektivitas pembelajaran daring ini dirasa kurang diserap oleh siswa.
Ia berharap, dengan segudang pengetatan protokol kesehatan, rencana September dimulai tetap muka menjadi kabar baik meskipun harus dibatasi jumlah siswa, hingga penerapan pembelajarannya di kelas. Karena efektivitas dari PJJ ini kurang bisa di serap siswa. “Saya harap pembelajaran bisa berangsur normal lagi,” harapnya. (rok)