HEADLINE

Istri Panji Gumilang Absen
-Dipanggil Sebagai Saksi Kasus Dugaan Penistaan Agama

JAKARTA, RAKA – Penyidik Dittipidum Bareskrim Polri telah menjadwalkan pemeriksaan kepada istri Panji Gumilang, Farida Al Widad (FAW) alias Siti Chotimah Rahayu. Namun, Farida tak memenuhi panggilan penyidik.
Pemeriksaan kepada Farida seharusnya dilaksanakan Jumat (14/7) lalu. Selain Farida, penyidik juga memanggil seorang pendeta yang hadir di antara shaf salat Idul Fitri.
“FAW belum hadir, saudari FAW adalah istri dari saudara PG yang berada pada shaf shalat di antara laki-laki. Ini juga yang ada di video tersebut,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
Menurutnya, FAW dan seorang pendeta tersebut dipanggil sebagai saksi atas kasus dugaan penistaan agama. Mereka diminta keterangan karena ada dalam video yang viral. “Para saksi dimintai keterangan terkait keberadaan mereka yang terekam dalam video di Pondok Pesantren Al-Zaytun,” jelasnya.
Bareskrim Polri memutuskan menaikan status perkara dugaan penistaan agama di Pesantren Al Zaytun ke tahap penyidikan dari penyelidikan. Keputusan ini diambil usai adanya pemeriksaan kepada Panji Gumilang selaku pimpinan pondok pesantren tersebut.
“Selesai pemeriksaan penyidik telah melaksanakan gelar perkara. Adapun kesimpulan gelar perkara bahwa perkara ini dari penyelidikan dinaikan menjadi penyidikan,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro.
Penyidik selanjutnya akan melaksanakan upaya-upaya penyidikan. Dalam perkara ini, penyidik telah memeriksa 4 orang saksi, dan 5 saksi ahli. Kemudian pemeriksaan terhadap terlapor Panji Gumilang. “Ini sudah cukup untuk kami meyakini bahwa ada perbuatan pidana. Selanjutnya kami akan melengkapi alat bukti,” jelas Djuhandhani.
Sementara itu, Pemerintah Kebupaten Indramayu dipastikan tidak ada ikatan kerja sama dengan Pesantren Al Zaytun.
Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim mengatakan, dia mengaku sempat datang ke Al Zaytun hanya dalam rangka bersilaturahmi. “Tidak ada kerjasama informal apalagi formal, kalau formal kan pasti bupati akan mengetahui, karena saya kan sebagai wakil tapi secara informal pun tidak ada,” katanya.
Karena itu, Lucky memastikan kedatangannya ke Al Zaytun bukan karena dibayar, atau adanya kerja sama. Pihak Al Zaytun juga tak pernah meminta bantuan dana kepada pemda. “Saya bukan brand ambasador, tidak diendorse, tidak didonaturi, ataupun didonasikan terhadap ini. Jadi hubungan saya sebatas silaturahmi,” jelasnya. (jpc)

Related Articles

Back to top button