Anak Difabel Juga Bisa Sekolah
BELAJAR: Anak-anak difabel usai mengikuti pembelajaran di sekolah.
BATUJAYA, RAKA – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) harus mendapat perhatian lebih dari semua kalangan terutama orang tua, agar mereka lebih percaya diri untuk berekspresi dan menggali potensi yang dimiliki.
Menurut Abdul Rozak, kepala SLB B-C Cahaya Bangsa, adanya perbedaan antara anak normal dan berkebutuhan khusus, bukan berarti anak disabilitas harus dipandang sebelah mata. Kata dia, untuk membangkitkan semangat anak ABK ini, terutama memerlukan dorongan motivasi dari orang tua maupun keluarga sehingga akan timbul rasa percaya anak untuk bergaul dengan masyarakat sekitar. “Sikap orang tua harus mendukung atau mensupport terhadap anaknya terutama pada pendidikan,” jelas kepada Radar Karawang, Kamis (23/07).
Lebih lanjut, kata dia, masih ada orang tua anak disabilitas yang masih memiliki rasa malu untuk menyekolahkan anaknya karena memiliki kelainan dari anak pada umumnya. Tak hanya itu, Rozak mengaku orang tua yang memiliki ABK ini terkesan putus asa dan menganggap anaknya itu tidak akan berhasil walaupun masuk dunia pendidikan, padahal kenyataannya banyak anak disabilitas yang sukses karena kreativitas dan pengetahuannya.
Kemudian menurut Kepala Sekolah SLB B-C Cahaya Bangsa, anak disabilitas ini memiliki rasa ingin tahu yang besar dan juga biasanya lebih kreatif dari anak pada umumnya. Lebih dari itu kata dia, anak keterbatasan fisik juga memiliki solidaritas dan kesadaran yang tinggi. “Siswa di sini kalau lihat gurunya lewat di mana pun pasti dia (siswa) nanya, walaupun kita gak lihat dia,” katanya.
Rozak menambahkan, untuk membangkitkan rasa percaya diri pada anak-anak berkebutuhan khusus ini diperlukan perhatian dari semua kalangan, dan pihaknya meminta kepada orang tua yang memiliki anak difabel tidak perlu putus asa apalagi sampai malu. (mra)