Anak Putus Sekolah tak Terdata
- Disdikpora Angkat Tangan
KARAWANG, RAKA – Setiap tahun ajaran baru, tidak terdeteksi oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang berapa anak sekolah yang melanjutkan pendidikan atau tidak. Disdikpora tidak memiliki data angka putus sekolah.
Kepala Disdikpora Karawang Dadan Sugardan mengatakan, setiap tahun pihaknya terus melakukan penyisiran agar tidak ada lagi pelajar yang putus sekolah. Adapun upaya yang dilakukannya ialah dengan dibentuknya pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) untuk mengakomodir para pelajar yang putus sekolah. “Kita terus melakukan penyisiran, agar tidak ada lagi yang tidak melanjutkan. Salah satu upayanya dengan mendorong untuk masuk paket A, B atau C,” kata Dadan, kepada Radar Karawang, Rabu (7/8).
Hanya saja, berapa angkat putus sekolah di Karawang, Dadan belum bisa menjawab secara pasti. “Ke masing-masing bidang saja langsung,” kata dia.
Namun saat ditanyakan, Karsono staf bidang pendidikan SD, data tahun 2019 belum dimiliki. “Tidak ada datanya kalau yang 2019. Belum ada,” ujarnya.
Begitu juga dengan pendidikan SMP, Kepala Bidang Pendidikan SMP Supandi mengatakan, pihaknya belum memiliki data berapa angka putus sekolah atau yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA. “Dari sekolahnya belum memberikan data,” katanya.
Ia juga mengatakan, jika pendidikan SD dipastikan tidak ada yang tidak melanjutkan. Karena saat ini sebagian besar lulusan SD pasti melanjutkan ke SMP. Namun untuk SMP, diakuinya memang kemungkinan masih ada yang tidak melanjutkan. “Kalau SMP masih ada yang di daerah pelosok biasanya, tapi tidak banyak,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, banyak angka putus sekolah terkadang juga karena banyaknya peserta didik yang melanjutkan sekolah di luar kabupaten dan tidak melaporkan kepada sekolah asal, sehingga pihak sekolah tidak mengetahui anak tersebut sekolah atau tidak. “Yang banyak itu kadang yang sekolah di luar kota. Itu kan sekolah tidak tahu anak itu melanjutkan atau tidak,” tambahnya.(nce)