GERBANG SEKOLAH

Anak SMK Jago Main Angklung

LATIHAN: Anak-anak SMK Tri Mitra dari berbagai jurusan sedang berlatih angklung. Mereka tidak hanya diberi pemahaman soal ilmu pengetahuan tapi juga diolah rasa seninya.

KOTABARU, RAKA – Anak SMK yang kerap diberi label bragajul, rambut gondrong, doyan tawuran, kini anggapan itu sudah tidak relevan. Sudah gak zaman anak SMK asal-asalan ke sekolah.

Anak-anak SMK Tri Mitra misalnya, jika biasanya anak-anak sekolah menengah kejuruan dekat dengan oli, mesin motor, kabel, hingga tumpukan buku laporan keuangan dan manajemen, nuansa berbeda terasa di SMK Tri Mitra.

Anak-anak yang terbiasa berlumuran oli, kabel jaringan komputer, justru asyik memainkan alat musik tradisional angklung. Mereka tampak lihai mengolah suara alat musik dari bambu tersebut. Pakaian mereka pun tampak rapih, raut muka sumringah, dan senyum kerap terlempar. Suasananya tidak seperti di lingkungan SMK pada umumnya. Namun, bukan berarti mereka tidak menguasai bidang jurusannya masing-masing. Mulai dari tune up mesim motor hingga perakitan komputer dan pembukuan, sudah menjadi makanan mereka sehari-hari di bengkel sekolah.

Muhamad Erlangga Saputra (16) siswa kelas XI F Plus Teknik Logistik mengatakan, kemampuannya bermain angklung tidak serta mereka dia peroleh. Tapi berkat latihan dan tekad yang kuat. “Proses tidak akan mengkhianati hasil,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, rutin berlatih angklung membuatnya terbiasa memainkan alat musik tradisional tersebut. “Harus lebih ditingkatkan latihannya. Dan harus tetap semangat. Never give up,” ujarnya.

Rangga Mukti Dani Swara (15) kelas X C Teknik Komputer Jaringan A Plus mengatakan, kegigihannya belajar bermain angklung membuahkan hasil. Dia menjadi lebih paham dan tahu bagaimana memainkannya. “Jangan mudah menyerah,” ujarnya.

Menurutnya, angklung tidak hanya sekadar dimainkan. Tapi lebih dari itu. Para pemain harus memiliki tanggung jawab yang besar, agar tercipta harmonisasi yang indah. “Tugas yang kita emban harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,” katanya.

Triana Azra Aulia (15) kelas X D Otomatisasi Tata Kelola dan Perkantoran A Plus mengatakan, tidak ada perjuangan yang sia-sia. “Jika ingin sukses harus berjuang. Jika kita ingin juara, harus berusaha dan selalu kompak,” katanya. (acu/psn)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button