Purwakarta

Anak SMP Praktik jadi Petani

PURWAKARTA, RAKA – Liburan semester akhir tahun dimanfaatkan pelajar SMPN 2 Sukasari untuk membantu orangtua mereka bekerja di kebun dan sawah. Mengisi waktu libur dengan mambantu orangtua tersebut, merupakan bagian dari pendidikan vokasional.

Leni Puspitasari (14) misalnya, ia memanfaatkan libur sekolah dengan membantu orang tuanya menanam padi yang berada di Kampung Empang, Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari. Siswi Kelas 9 di SMPN 2 Sukasari itu terlihat terampil menanam padi. Semua dilakukan secara otodidak karena sering melihat orang tuanya bekerja di sawah.

Ayah Leni, Rohman mengatakan, anaknya ikut menanam padi atas kemauan sendiri. “Dia mengambil bibit dan menanamnya di sawah. Kami tak pernah mengajarinya nandur,” ungkapnya, Kamis (6/1). Menurut Rohman, anaknya sering ikut ke sawah. Memperhatikan orang membajak sawah dan menanam padi. “Saya tidak pernah memintanya ikut nandur. Dia mengambil bibit dan belajar menanam padi. Sejak kecil dia (Leni) sudah sering bantu saya di sawah,” lanjutnya.

Selain Leni, hal serupa dilakukan Sella Pitriani, siswi kelas 7, SMPN 2 Sukasari yang membantu orangtuanya di sawah.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 2 Sukasari Mochamad Aripin mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan kebijakan pendidikan karakter. “Saat ini jarang menemukan anak-anak menanam padi. Biasanya anak-anak ikut ke sawah untuk bermain-main. Tapi di Kecamatan Sukasari masih banyak ditemui. Peran pemuda dalam sektor pertanian sangat diharapkan,” ucap pria yang akrab disapa Ipin itu.

Dijelaskannya, mengisi libur akhir tahun, para siswa di SMPN 2 Sukasari diberikan tugas vokasional atau membantu orang tua. “Mayoritas masyarakat kan petani, jadi kebanyakan siswa membatu orang tuanya di sawah dan kebun,” ungkapnya.
Menurut Ipin, ada nilai filosofi yang bisa mereka petik dari pelajaran tandur ini. Yaitu mereka diajarkan pola hidup teratur, sabar dan fokus pada satu tujuan. “Peradaban yang paling tua itu adalah pertanian. Sehingga, SMPN 2 Sukasari mengusung program bahwa pertanian sebagai profesi yang sudah mulai ditinggalkan agar peserta didik kami mencintai profesi itu,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button