Anak Sulit Diatur, Rambut Dicat
BONCENG TIGA: Tiga orang remaja menaiki sepeda motor tanpa menggunakan helm di bawah fly over Cikampek. Rambut remaja usia SMP ini terlihat diwarnai dan keluar rumah di jam belajar.
Banyak Main Ketimbang Belajar
CIKAMPEK, RAKA – Akibat dampak virus corona kegitan belajar dialihkan ke rumah. Hal itu mengundang banyak keluhan, mulai dari pihak sekolah, khususnya orang tua siswa. Sebab, bukan hanya kegiatan belajar yang tidak efektif, melainkan karakter siswa pun tidak terbentuk.
Salah satu orang tua siswa SMPN 1 Kotabaru Gugun mengatakan, selama masa pendemi virus corona, dunia pendidikan benar-benar tidak terarah karena kegiatan belajar tidak dilaksanakan di sekolah melainkan secara daring. “Ya kita sebagai orang tua sangat mengeluh dengan pendidikan di negeri ini, pembelajaran sudah tidak dilaksanakan sekolah, akibat dampak virus corona,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Senin (10/8).
Sebab, masih dikatakan lelaki yang mempunyai tiga anak ini, dampaknya bukan hanya pembelajaran yang tidak efektif, melainkan karakter siswa pun tidak terbentuk. “Walaupun sering dipantau dan menyuruh untuk belajar. Tetap saja, anak saya jadi susah diatur, kebanyakan main ketimbang belajar. Bahkan, rambutnya pun malah diwarnain bersama teman-temannya,” ungkapnya.
Dia meminta kepada pemerintah, tidak terlalu lama mengalihkan pembelajaran di sekolah menjadi di rumah. Sebab, jika dibiarkan berlarut-larut generasi bangsa tidak akan berkualitas melainkan pembodohan publik. “Corona ya corona, kan bisa pembelajaran tetap di sekolah menggunkan protokol kesehatan. Kalau begini terus, dunia pendidikan akan hancur, banyak siswa terbawa arus. Soalnya, sulit mendidik anak, dan anak pun lebih takut sama guru,” akunya.
Mahpudin, salah satu orang tua siswa SDN Wancimekar 1 menambahkan, sering sekali melihat anak pelajar yang rambutnya dimerahin. Penyebabnya, akibat dampak virus corona yang terlalu lama pembelajaran dialihkan di rumah bukan di sekolah. “Anak pelajar sekarang sudah diatur. Begitupun anak saya, rambutnya malah dimerahin. Mudah-mudahan sekolah bisa dilaksanakan dengan tatap muka kembali,” harapnya.
Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Banyusari berpesan, kepada orang tua siswa harus ikut serta membantu dalam mencerdaskan generasi bangsa dengan mengawasi anak di rumah. “Tetap awasi dan pantau. Pastikan anaknya tidak main dan tetap belajar di rumah agar tidak terbawa arus. Mudah-mudahan kegiatan belajar mengajar bisa segera dilaksanakan di sekolah,” pesannya. (acu)