HEADLINEKARAWANG

Anggaran BPBD Rp17,5 Miliar

KARAWANG, RAKA – Anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang tahun ini mencapai Rp17,5 miliar. Hal itu meliputi untuk kegiatan mitigasi dan penanggulangan bencana, khususnya banjir yang sering terjadi setiap tahun.

Sekretaris BPBD Karawang Supriatna mengatakan, dana yang digelontorkan ini terdiri dari anggaran belanja langsung sebesar Rp11.544.815.190, dan anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp6.032.255.644. Belanja langsung ini terbagi menjadi dua yaitu belanja barang dan jasa, kemudian belanja modal peralatan dan mesin. Dia menyebut yang dimaksud dengan belanja barang dan jasa ini seperti belanja untuk alat tulis kantor, bayar listrik, bayar air, termasuk untuk honor bulanan Tenaga Harian Lepas (THL). Kemudian jumlah THL sendiri terdiri petugas pemadam kebakaran 167 orang, personel BPBD 13 orang, dan 40 satgas penaggulangan bencana.
“Jadi anggaran 17,5 miliar ini untuk honor, belanja modal, dan barang jasa. Seperti kita beli perahu atau lemari saja dari anggaran ini,” jelasnya kepada Radar Karawang, Selasa (30/3).

Dengan anggaran belasan miliar untuk pencegahan resiko bencana di Karawang dianggap cukup besar, lantaran melihat kepada tugas pokok BPBD yaitu memberikan bantuan yang sifatnya darurat, misalnya korban kebakaran saja diberi satu dus mie instan, satu dus air mineral, tikar, terpal dan peralatan dapur lainnya. Kata Supriatna, karena itu untuk kebutuhan darurat selama mereka terkena bencana ada perhatian dari pemerintah.
“Kita memberi bantuan itu sifatnya sesaat, selebihnya mereka harus usaha,” imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB Ace Hasan Syadzily mengapresiasi langkah-langkah penanggulangan bencana yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang, terutama untuk kelembagaan dari BPBD. Kemudian pemkab telah mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan bencana sekitar Rp17,5 miliar, walaupun tidak terlalu besar dari jumlah APBD yang mencapai lebih tiga triliun rupiah.
“Tentu kedepan kami mendorong, kesiapsiagaan bencana ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten, tetapi juga bersama-sama mengajak masyarakat untuk siap menghadapi bencana,” kata Ace yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni UIN Jakarta. (mra)

Related Articles

Back to top button