KARAWANG, RAKA – Anggaran Covid-19 di Kabupaten Karawang dari Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang digunakan untuk penanganan Covid-19 sebanyak Rp150 miliar. Kini dari ratusan miliar itu sudah terpakai Rp120 miliar.
“Ada anggaranya (Covid-19) yang BTT 150 miliar, sisa 30 miliaran, kemarin digunakan awal-awal untuk fasiltas kesehatan, tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan, kemudian juga untuk penegakan disiplin di Polres, TNI, Satpol PP, BPBD bersama tim,” jelas Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Karawang, Acep Jamhuri, kepada Radar Karawang, Selasa (20/10).
Kemudian sisa anggaran yang tersedia dari BTT itu dipastikan tidak akan ada penambahan lagi untuk tahun 2020 ini. Acep menyebut, dengan sisa anggaran ini bisa dipaksakan cukup untuk tahun ini. “Nanti tahun depan penyiapan BTT 50 miliar, termasuk anggaran juga fokusnya untuk Covid-19, karena Covid belum selesai,” ujarnya.
Sementara bantuan kepada ahli waris pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebesar Rp15 juta per orang. Acep mengaku santunan itu langsung dari pusat dan untuk di Kabupaten Karawang sendiri belum ada yang mendapat santunan tersebut. “Di kita belum dianggarkan, itu ada asuransinya dari pusat, kebijakan pemuda tidak kesana,” katanya.
Acep juga mengatakan Covid-19 akan selesai pada akhir tahun 2021.
Sementara itu, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, dr. Fitra Hergyana Sp.KK mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 Karawang mencatat terdapat 305 warga yang harus menjalani perawatan di rumah sakit rujukan karena terpapar virus corona. Fitra menuturkan, dari 305 pasien tersebut dirawat di beberapa rumah sakit rujukan. Namun, rumah sakit paling banyak menampung pasien Covid-19 adalah RSUD Karawang dan RSU Paru Jatisari. Kebijakan Pemkab Karawang yaitu semua yang terkonfirmasi positif Covid-19 wajib disolasi di RS.
Fitra menjelaskan, tidak ada pasien yang isolasi mandiri di rumah atau di tempat lain selain rumah sakit. Sejak awal kasus Covid-19, Pemkab Karawang mewajibkan orang yang positif Covid-19 diisolasi di rumah sakit. “Hal itu penting karena langkah agar penyebaran virus bisa ditekan,” tandasnya.
Ia mengingatkan kepada masyarakat agar melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, saat beraktivitas di luar rumah. Banyak masyarakat yang sudah mengetahui protokol kesehatan karena sosialisasi telah dilakukan. Namun, kenyataannya masih banyak yang tidak menggunakan masker saat berkendara ataupun beraktivitas. “Beberapa waktu lalu saat razia masker, yang kedapatan tidak menggunakan masker, mereka tau sebenarnya diwajibkan menggunakan masker. Tapi berbagai alasan tidak menggunakan masker. Nah, kami harap agar masyarakat harus mau menggunakan masker saat beraktivitas di luar,” katanya.
Hingga kemarin, total 1.165 warga Karawang terkonfirmasi virus Corona, dengan rincian 305 orang masih dalam perawatan, 823 orang sudah dinyatakan sembuh dan 37 orang meninggal dunia. “Angka kesembuhan di Karawang tinggi. Tapi yang dirawat atau isolasi masih banyak,” pungkasnya. (mra/dis)