
DIBANGUN LAGI: Tahun ini rencananya pembangunan jembatan KW 6 akan dilanjutkan.
KARAWANG, RAKA – Pada akhir tahun 2019 lalu, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Karawang memulai pengerjaan proyek jembatan KW 6 Karangpawitan. Pembangunan jembatan awalnya ditargetkan selesai pada tahun anggaran 2020. Namun sampai saat ini pembangunan belum dilanjutkan.
Salah satu warga Graha Puspa Karangpawitan Ahmad Munawir mengatakan, pembangunan jembatan yang dimulai sejak 2019 itu belum terselesaikan. Sehingga bangunan jembatan yang seharusnya bisa mengurai kemacetan pada saat pagi dan sore hari ini, belum bisa digunakan oleh masyarakat sebagai akses. Ia berharap, dinas terkait bisa segera menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut. Sehingga jembatan yang menjadi penghubung dan akses masyarakat Kepuh menuju kantor kelurahan dan ke wilayah kelurahan lain bisa segera digunakan dan bisa mengurai kemacetan. “Timbulnya tanggung. Itu sudah lama kaya gitu tapi belum diselesaikan,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Rabu (3/2).
Ketua RT 02 RW 24 Kelurahan Karangpawitan Endir Sobirin mengatakan, meski jembatan yang dibangun belum tuntas, tetapi masyarakat tidak terganggu karena masih ada jembatan sebelumnya yang bisa digunakan sebagai akses penghubung. “Sekarang belum macet. Nanti kalau sudah ada anak sekolah pasti macet lagi,” ujarnya.
Sekretaris Dinas PUPR Karawang Asep Hajar mengatakan, proyek pembangunan jembatan di KW 6 Kelurahan Karangpawitan itu seharusnya selesai pada tahun lalu. Pembangunan infrastruktur strategis selesai pada tahun 2020. Tetapi, pihaknya terpaksa tidak menunda pekerjaan jembatan lantaran anggaran tahun 2020 ada refocusing untuk penanganan covid 19. Sehingga jembatan di KW6 juga belum bisa dituntaskan. “Tidak mangkrak. Itu karena anggaran tahun kemarin kena pemotongan karena dampak covid,” ujarnya.
Dilanjutkannya, anggaran proyek jembatan KW 6 pada tahun anggaran 2019 yang sudah digunakan kurang lebih sebesar Rp8 miliar. Untuk menyelesaikan pembangunan jembatan itu, diperkirakan masih membutuhkan anggaran Rp2,5 miliar. “Kurangnya 2,5 miliar. Tahun 2021 ini dilanjutkan,” pungkasnya. (nce)