KARAWANG, RAKA- Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang mencatat angka pernikahan naik di Bulan Haji dan Muharam. Setiap Kantor Urusan Agama (KUA) dapat melangsungkan pernikahan hingga 21 pasang perhari di hari libur.
Kepala Kemenag Kabupaten Karawang H. Sopian mengatakan, peristiwa pernikahan di bulan-bulan tertentu mengalami lonjakan yang tinggi. Hal itu terjadi di Bulan Haji dan Bulan Muharam. Pada Bulan Haji pada hari libur KUA di Kabupaten Karawang dapat menikahkan sampai 21 pasang.
Baca Juga : Tim Kickboxing Karawang Target Bawa Pulang 3 Emas dari Yogyakarta
“Dan untuk bulan Muharram KAU pada hari libur KUA bisa sampai menikahkan 17 pasang. Untuk bulan lainnya biasanya tidak pernah sampai menikahkan 17 pasang atau 21 pasang perhari,” katanya, kepada Radar Karawang, Rabu (16/7).
Dijelaskannya juga, untuk pernikahan yang dilangsung di balai nikah atau KUA dan pada hari kerja dan jam kerja tidak dipungut biaya sepeser atau sifatnya adalah gratis. Akan tetapi, jika pernikahan berlangsung di luar KUA maka Calon Pengantin (Catin) harus mengeluarkan biaya nikah.
“Jadi kalau hari kerja tetapi pernikahan seperti di hotel, masjid rumah dan yang lainnya selain di KUA dikena biaya sebesar Rp. 600 ribu rupiah. Uang tersebut disetorkan langsung oleh Catin dan akan masuk ke dalam kas negara,”ujarnya.
Disampaikannya, adapun untuk minimal usia calon pengantin baik laki-laki maupun perempuan 19 tahun. Menurutnya, untuk menghindari anak-anak dari pergaulan bebas sebaiknya orang tua menikahkan anaknya ketika usianya sudah cukup. Hal tersebut memang kewajiban orang tua.
Tonton Juga : ELLYA KHADAM, RATU DANGDUT PERTAMA INDONESIA
“Tapi kalau sudah bekerja kadang anak-anak suka membantu juga untuk biaya pernikahannya. Saat ini biaya nikah juga sudah gratis, jangan sampai karena tidak ada uang tidak menikah dan berbuat hal negatif di luaran. Menikah di KUA tidak sama sekali mengurangi kesakralan pernikahan,”tutupnya. (zal)
cap
H. Sopian
