Antisipasi Musim Kemarau, BPBD Siagakan Ribuan Personel

PURWAKARTA, RAKA – Dalam menghadapi berbagai ancaman yang diakibatkan oleh puncak musim kemarau seperti Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), kekeringan dan kelangkaan air yang diperkirakan akan mulai terjadi pada bulan Juli dan Agustus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menyiagakan ribuan personel untuk mengantipasi hal tersebut.
Sebanyak 2.196 Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana), 183 Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar), 75 personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) serta 15 personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta akan bersiaga dalam menghadapi potensi bencana tersebut.
“Selain untuk menghadapi potensi bencana Karhutla, para personil itu juga disiagakan untuk mengantisipasi potensi bencana lainnya saat memasuki puncak musim kemarau seperti kekeringan dan kelangkaan air bersih bagi masyarakat,” kata Kepala BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, Senin (1/6).
Para relawan yang disiagakan, lanjut Erlan, berasal dari 183 desa dan 9 kelurahan di 17 kecamatan yang berada di Kabupaten Purwakarta. Mereka akan melakukan monitoring di masing-masing wilayah desanya sebagai langkah awal antisipasi bencana. “Para relawan itu akan menjadi ujung tombak dalam mengantisipasi berbagai potensi bencana yang akan muncul saat puncak kemarau,” ujarnya.
Menurutnya, potensi ancaman bencana kekeringan dan berkurangnya pasokan air bersih maupun pasokan air pertanian, diperkirakan akan terjadi di 12 kecamatan, yang meliputi Kecamatan Purwakarta, Pondoksalam, Darangdan, Pasawahan, Tegalwaru, Bojong, Babakancikao, Plered, Kiarapedes, Jatiluhur, Sukasari dan Kecamatan Sukatani. “Pemetaan dan penanganan terhadap wilayah yang akan mengalami dampak kekeringan itu terus kita matangkan. Sejumlah opsi dan skema langkah mitigasinya juga kita persiapkan,” tuturnya.
Erlan menambahkan, ancaman kekeringan dan Karhutla mendapatkan perhatian serius dari Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta. Karena sebab itu, saat ini pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi ancaman tersebut dengan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait serta melakukan monitoring ketat terhadap kawasan yang berpotensi mengalami bencana tersebut. “Semua langkah itu untuk memastikan ancaman kekeringan dan karhutla bisa diantisipasi. Pj Bupati juga meminta agar semua langkah mitigasi bencana bisa dijalankan dengan baik untuk melindungi masyarakat Purwakarta,” pungkasnya. (yat)