Antisipasi Penyakit Usai Banjir
TERGENANG: Beberapa titik di Desa Rengasdengklok Utara masih ada genangan air bekas banjir. Genangan ini dikhawatirkan menjadi sumber penyakit, baik penyakit kulit maupun DBD.
Puskesmas Diminta Siaga
KARAWANG, RAKA- Setelah banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Karawang, puskesmas se Kabupaten Karawang diminta untuk terus melakukan penyuluhan antisipasi penyakit pascabanjir, seperti penyakit kulit terlebih lagi penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti.
Rusli Gunawan, pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mengatakan setiap puskesmas harus siap siaga terkait penyakit pascabanjir baik itu penyuluhan, pemerikasaan kesehatan dengan mendatangi rumah-rumah kalau memang ada kasus seperti demam berdarah dengue (DBD). Pihaknya mengaku setelah banjir ini biasanya paling banyak rentan penyakit kulit. “Sebenarnya pascabanjir ini lebih kepada penyakit kulit seperti gatal, karena memang terendam (air), makannya dikasih lisol,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Minggu (8/3).
Adapun untuk penyakit DBD ini teorinya harus ada kasus, tapi kata Rusli, paling utama setelah direndam banjir di beberapa titik di Karawang harus menitikberatkan pada kebersihan lingkungan atau rumah. “Kalau DBD ini siklusnya setiap tahun selalu ada, tapi musim puncaknya lima tahun sekali tapi, tetap (harus) waspada,” katanya.
Yayuk Sri Rahayu, MKM, kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mengatakan, upaya Dinas Kesehatan untuk mencegah penyakit setelah banjir atau di musim penghujan ini dengan menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), memberikan ASI pada bayi, membiasakan cuci tangan pakai sabun, mengkonsumsi air bersih. Kemudian tidak diperkenankan masyarakat membuang hajat selain di jamban dan tidak membuang sampah selain pada tempatnya. “Tidak hanya itu, masyarakat juga harus memanfaatkan pelayanan kesehatan, mengkonsumsi makanan bergizi, tidak merokok di tempat pengungsian, mengelola stres, dan bermain sambil belajar,” ucapnya.
Kata Yayuk, penyakit yang harus diwaspadai pascabanjir ini seperti diare yang diakibatkan tidak menjaga kebersihan. Terus demam berdarah yaitu penyakit infeksi akut yang diakibatkan oleh virus dan ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti, karena di musim hujan ini rentan terjadi peningkatan sarang nyamuk aedes aegypti. Musim penghujan ini juga rentan terjadi penyakit leptospirosis yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang ditularkan melalui urin atau darah hewan yang terinfeksi bakteri seperti tikus. “Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) juga merupakan penyakit menular pada musim penghujan atau pascabanjir ini, adapun penyebabnya yaitu virus, bakteri atau mikroba lainnya yang menyerang hidung, trakea atau bahkan paru- paru,” tuturnya.
Tak jarang, tambah Yayuk, ditemukan penyakit pascabanjir yaitu penyakit kulit seperti alergi, infeksia atau berupa bentuk lainnya. Dan penyeba utama pada penyakit kulit ini dikarenakan suhu udara, kebersihan lingkungan maupun kebersihan individu yang tidak terjaga dengan baik. “Dengan melaksanakan hidup sehat tersebut, maka akan mencegah timbulnya berbagai penyakit menular yang harus diwaspadai pada pasca banjir,” pungkasnya. (mra)