KEPANASAN: Seorang pengunjung terlihat melindungi wajahnya dari sengatan matahari menggunakan tangan, saat menuju lokasi Candi Jiwa, kemarin. Area percandian yang minim pohon dikeluhkan pengunjung.
Pengunjung Mengeluh
BATUJAYA, RAKA – Percandian di daerah Batujaya merupakan salah satu ikon untuk Kabupaten Karawang, diantaranya Candi Jiwa yang berada tidak jauh dari pesisir pantai Pakisjaya, Karawang Utara.
Namun, area percandian yang terletak di dua kecamatan yaitu Batujaya dan Pakisjaya tersebut masih terlihat gersang. Ayu (36) pengunjung asal Bandung mengatakan, dia baru pertama kali mendatangi percandian yang ada di Karawang Utara antara lain Candi Jiwa dan Candi Belandongan. Menurutnya fasilitas di area candi masih belum memadai, seperti WC umum dan pepohonan, sehingga dirinya tidak bisa menikmati keindahan arsitektur bangunan candi sebab kondisinya yang panas. “Mungkin kalau di sekeliling candi ada tempat neduh kayaknya enak, tidak panas seperti ini,” jelasnya kepada Radar Karawang, Senin (16/9).
Lanjut Ayu, selain pepohonan, akses jalan menuju lokasi candi pun masih terasa kecil, pasalnya hanya bisa untuk jalan satu mobil. Seharusnya akses jalan untuk para pengunjung dapat diperbesar, sehingga para pendatang tidak kesulitan memasuki wilayah percandian. “Kebetulan sekarang ini lagi sepi, sehingga tidak begitu repot juga buat parkir. Tapi kalau ramai kemungkinan bakal macet juga,” ujarnya.
Ridwan, Juru Pelihara Candi Belandongan mengatakan, percandian di Batujaya masih dalam kategori penelitian, sehingga pemerintah belum mengalokasikan untuk biaya perawatan apalagi untuk pembangunan kamar mandi. “Untuk biaya perawatan pun masih mengandalkan uang para jupel, atau dari sumbangan para pengunjung,” ungkapnya.
Dia mengaku tidak mematok besaran harga tiket bagi masyarakat ataupun pengunjung yang hendak berwisata di area percandian. “Kita sediakan buku absen buat pengunjung, karena setiap bulan akan rekap, kemudian dilaporkan ke Disparbud Karawang,” katanya.
Menurut Ridwan, setiap sore banyak masyarakat dari Batujaya yang datang ke area percandian. Mereka ingin bersantai dan menikmati suasana sore.
“Kalau sore banyak anak-anak sekitar sini yang nongkrong, kadang samapai menjelang magrib,” pungkasnya. (mra)
