PANTAU KEGIATAN: Guru memantau kegiatan belajar siswa dari sekolah.
KARAWANG, RAKA – Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang diberlakukan sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) bagi siswa tingkat akhir baru diterapkan di SDN Pinayungan I pada tahun ini.
Siswa tingkat akhir saat ini tidak lagi dilaksanakan Ujian Nasional sebagai syarat untuk kelulusan. Hal tersebut diganti dengan AKM yang telah diberlakukan oleh pemerintah Indonesia. SDN Pinayungan I menerapkan sistem tersebut dilakukan pertama kali pada Januari saat ini. Guru yang terdapat di sekolahan tersebut mengikuti bimbingan teknik (Bintek) terkait asesmen. Terdapat enam gelombang pelaksanaan bintek, gelombang pertama dilaksanakan pada awal Januari 2021 kemarin. “Bintek ini ada enam gelombang, pertama itu pas awal Januari pelaksanaannya. Di sekolah kita baru pertama kali penerapan AKM itu,” kata Lia Andriyani, guru kelas 3B SDN Pinayungan I, Senin (25/01).
Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan secara daring karena pandemi Covid-19 di Kabupaten Karawang. Pelaksanaan AKM ini bertujuan untuk menilai kualitas sekolah. Penerapan ini ditujukan untuk siswa kelas V. Hal tersebut bersifat daring, guru tidak dapat memprediksi soal yang akan diperoleh oleh siswa. Saat ini soal yang akan diberikan berupa soal cerita.
Hal ini bertujuan untuk membiasakan siswa membaca. Persiapan AKM ini bukan hanya siswa saja, namun guru dan sekolah pun memiliki persiapan yang sama untuk penerapan sistem AKM. Penilaian AKM ini dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari guru hingga siswa. Guru di sekolah ini sudah siap untuk menerapkan dan melaksanakan sistem AKM.
Kemudian setelah guru melaksanakan bimtek, maka guru tersebut harus mengajak guru yang lain untuk mengikuti bimtek. Guru yang telah mengajak guru lain untuk mengikuti bimtek maka akan di buat dalam bentuk video. Setelah itu video tersebut akan diupload pada sistem yang telah tersedia dalam bentuk link video. “Nanti tugas akhirnya kita harus pengimbasan. Sistemnya berjejaring gitu sifatnya,” pungkasnya. (cr6)
