Purwakarta

FMPDD Menduga Aksi AMPP Ditunggangi Kepentingan Politik

PURWAKARTA, RAKA – Aksi dukungan moral terhadap Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta yang digelar oleh Aliansi Masyarakat Peduli Purwakarta (AMPP) beberapa waktu lalu, untuk menuntaskan kasus dugaan gratifikasi yang menyeret mantan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mendapat kritik dari sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Pemilu Damai (FMPPD).
Mereka menduga bahwa aksi yang dilakukan oleh AMPP beberapa waktu lalu tersebut telah ditunggangi dan didanai oleh pihak tertentu. Aksi dukungan moral tersebut juga dibumbui dengan unsur politik karena diduga dilakukan untuk menurunkan elektabilitas salah satu bakal calon bupati yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.
Sekretari FMPPD, Asep Kurniawan mengatakan bahwa dirinya menduga aksi moral yang dilakukan oleh AMPP beberapa waktu lalu telah ditunggangi untuk sebuah kepentingan pihak tertentu serta aksi tersebut dibumbui oleh unsur politik. Pasalnya, isu tersebut baru ramai disuarakan usai menyeret nama mantan Bupati Purwakarta yakni Anne Ratna Mustika. “Setiap aksi rawan ada yang menunggangi, bahkan rawan didanai oleh pihak tertentu,” ucapnya usai gelar aksi pemilu damai didepan kantor Kejari Purwakarta, Jum’at (28/6).
Dirinya merasa heran terhadap kelompok AMPP yang baru mucul setelah adanya kasus dugaan gratifikasi yang menyeret nama mantan Bupati Purwakarta. Menurutnya kelompok yang terdiri dari mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat tersebut, semestinya harus muncul sejak dahulu dan mengawal kasus-kasus lainnya yang lebih krusial. “Sementara masalah yang lebih krusial malah bobo manis. Jelas ada yang menggerakkan untuk kepentingan politik tertentu menjelang Pilkada,” ujarnya.
Asep menegaskan bahwa dengan adanya isu-isu hukum yang sedang berjalan hendaknya tidak dijadikan sebuah komunitas politik. Sebab, hal tersebut dapat menjadi pandangan yang buruk sehingga dapat memecah belah masyarakat serta merugikan salah satu pihak. “Banyak warga yang merasa namanya dijual. Dan hal seperti ini dapat memecah belah masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Purwakarta, Elan Sofyan mengatakan bahwa sejumlah mahasiswa dan beberapa kalangan masyarakat beberapa waktu lalu tersebut telah ditunggangi untuk menyorot isu tersebut. Ia juga menduga bahwa aksi tersebut ditunggangi oleh salah sati bakal calon Bupati Purwakarta. “Sudah jelas ada yang mempolitisir. Kami menduga kemarin ada mendanai itu salah satu calon bupati,” ucapnya.
Elan juga menyampaikan bahwa di tahun politik seperti saat ini, akan ada banyak bakal calon kepala daerah yang menggerakkan sejumlah massa untuk kepentingan tertentu. Menurutnya, AMPP merupakan salah satu contoh dari hal tersebut. Selain itu, ia menyebut bahwa sebagian besar massa aksi AMPP beberapa waktu lalu bukan merupakan warga Purwakarta, melainkan warga dari luar kabupaten. “Tetapi kebanyak dari luar daerah Purwakarta. Kami juga tahu siapa yang menggerakkannya,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Back to top button