Asuransi akan Ganti Tanaman Padi yang Mati
PANGKALAN, RAKA – Banjir akibat meluapnya Sungai Cibeet sudah surut. Tetapi akibat yang ditinggalkan amat menyedihkan. Sekitar 16 hektare sawah di Kampung Kereteg, Desa Tamanmekar, Kecamatan Pangkalan mengalami gagal tanam.
“Padahal usia tanam padi sudah 17 hari, sekarang kami harus mulai lagi dari awal karena bekas rendaman sungai Cibeet saat meluap,” kata Ketua Kelompok Tani Sugih Mukti, Desa Tamanmekar H. Nacep, Senin (10/12).
Kendati demikian Nacep mengaku beruntung karena sudah mengasuransi tanamannya melalui program Jasindo sehingga nanti setelah divalidasi tingkat kerugiannya maka pemerintah melalui Dinas Pertanian akan mengganti bibit padinya.
Petugas Lapangan Pertanian (PPL) Balai Penyuluhan dan Pertanian Kecamatan Pangkalan Surdi mengatakan petani yang terdampak dan sudah terdaftar sebagai peserta asuransi akan diganti bibit padinya. Untuk itu dia bersama timnya secepat akan melakukan validasi terhadap kisaran bibit yang harus disediakan pihak asuransi.
Masih dikatakan Surdi, untuk sawah gagal panen bukan saja di Desa Tamanmekar tetapi juga Desa Mulangsari. Sampai saat ini, total kerugian petani yang mengalami gagal tanam mencapai 21,56 hektare. “Sudah kami pantau, sementara yang sudah didata di wilayah Kampung Kereteg, Desa Tamanmekar sejumlah 16 hektar dan di Kampung Mulangsari mencapai 5, 56 hektare,” katanya.
Endang (43) petani asal Kampung Jawa, Desa Mulangsari mengatakan padi yang terendam tidak semua mengalami kerusakan dan masih bisa dipertahankan. Dirinya mencoba akan melakukan tambal sulam terhadap pohon padi di sawah yang rusak. “Kami sulit memperkirakan, mungkin sekarang cuacanya normal dan kondusif, tapi bisa saja malam hujan deras dan sungai Cibeet kembali meluap. Kita lihat saja nanti,” pungkasnya. (yfn)