KARAWANG, RAKA – Mentari Ilmu Charity memiliki Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berisi beras bagi masyarakat. Mesin telah tersedia di SMA Islam Terpadu Mentari Ilmu Karaba dan SD Islam Terpadu Mentari Ilmu Jatisari. Tujuan pengadaan alat tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu.
Abdul Rosikhin, koordinator Mentari Ilmu Charity mengungkapkan, bahwa ATM beras sama dengan ATM yang berisi uang dan terdapat kartu. Hanya saja, yang keluar bukanlah uang tapi beras. “Program ini telah berjalan sekitar satu setengah tahun yang lalau ketika awal pandemi. Setiap bulan akan kita bagikan ke masyarakat sekitar yang membutuhkan dan kaum dhuafa. Jadi ATM beras itu sama seperti ATM biasa, kalau ini yang keluar beras. Ada kartunya dan bisa ditempelkan di mesin ATM-nya,” ujarnya, pada Jumat (15/4).
Masyarakat dapat memperoleh lima sampai sepuluh kilogram beras yang akan diperoleh sebanyak dua kali dalam satu bulan. Beras yang dapat diambil satu kali pengambilan sebesar lima kilogram. Harga beras per lima kilogram sebesar 50.000. Sebanyak 100 penerima beras tersebut. Ia melanjutkan jika masyarakat tidak menabung, namun hanya mengambil saja. Kartu yang disediakan yakni sistem refill. “Setiap pengambilan itu lima kilogram dengan harga 50.000. Penerimanya ada 100 orang, mereka akan diberikan sebanyak dua kali. Kita bukan sistem bank, hanya menyediakan beras dan mengambil. Kartunya dapat diisi kembali setelah habis,” ungkapnya.
Abdul menambahkan, sebelum diberikan kartu ATM, masyarakat dapat menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Setelah data terkumpul, kemudian akan dilaksanakan survei ke lokasi penerima. Proses survei hingga perolehan kartu selama satu bulan. Ia melanjutkan jika telah bekerjasama dengan BSI (ex BSM). “Program ini bisa berjalan berkat dukungan semua pihak guru, guru rumah Sekolah Islam Terpadu Mentari Ilmu dan juga dari masyarakat yang sudah mendoasikan hartanya untuk keberlangsungan ATM beras Ini,” pungkasnya. (nad)
