PMII Purwakarta Gagal Audiensi dengan Pj Bupati

PURWAKARTA, RAKA – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Purwakarta, merasa diberikan harapan paslu oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta khususnya Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan. Pasalnya, meski telah mendapatkan disposisi untuk bertemu dengan Pj Bupati Purwakarta, namun permohonan audiensi yang dilayangkan oleh PMII beberapa waktu lalu guna meyampaikan berbagai aspirasi dan masukan terkait kondisi masyarakat serta kebijakan pemerintah daerah itu, tidak mendapatkan respon sesuai yang diharapkan.
Ketua PMII Purwakarta, M. Ali Akbar mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat permohonan audiensi kepada Pj Bupati Purwakarta sejak dua pekan lalu. Ia menyebut, surat tersebut ditujukan guna menyampaikan berbagai aspirasi dan masukan kepada Pj Bupati Purwakarta perihal kondisi masyarakat dan kebijakan daerah di Purwakarta. “Kami sudah mengirim surat permohonan audiensi sejak 4 Juni lalu. Bahkan sudah ada disposisi untuk bertemu Pj,” ucapnya, Rabu (19/6).
Ia menuturkan, Pemkab Purwakarta telah memberikan disposisi untuk bertemu Pj Bupati Purwakarta pada Rabu 19 Juni 2024 pukul 10.00 WIB. Namun, saat pihaknya mendatangi kantor Pemda Purwakarta sesuai dengan waktu tersebut, pihaknya mendapatkan respon yang tidak diharapkan. “Disposisinya ke Pj. Tapi pas kita kesana, kita seperti dilempar kesana kemari. Sedangkan kita gak tahu harus ke siapa,” tuturnya.
Menurutnya, sebagai seorang kepala daerah seharusnya Pj Bupati Purwakarta harus terbuka terhadap masukan dan aspirasi masyarakat. Terlebih lagi jika gagasan tersebut berasal dari mahasiswa. Sebab, mahasiswa kontrol sosial dan agen perubahan yang berperan sebagai penyambung lidah masyarakat. “Seharusnya lebih terbuka sebagai pemimpin, ini seperti tidak mau menerima aspirasi dari masyarakat,” ujarnya.
Akbar menambahkan, dirinya mengajukan permohonan audiensi tersebut karena ingin menyampaikan beberapa isu penting seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat. Isu tersebut sangat penting karena menyangkul hal-hal mendasar dalam keberlangsungan hidup masyarakat Purwakarta. “Kita ingin menyampaikan aspirasi masyarakat dan berdiskusi dengan Pj bupati terkait hal tersebut. Saya lihat Pj bupati juga belum pernah menemui mahasiswa dari OKP lain. PMII ingin mengawalinya, tapi responnya malah seperti itu,” pungkasnya. (yat)