Baby Shark Tumpuan Lini Depan Garuda Verus Bahrain
Timnas Indonesia akan bertarung dengan Bahrain di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar di Bahrain National Stadium, Kamis (10/10) malam ini. Meski Indonesia dalam beberapa pertemuan terakhir selalu ditekuk Bahrain, bukan tidak mungkin Garuda mencetak sejarah baru. Menekuk Timnas Bahrain di negaranya sendiri.
Dengan skuad yang lebih matang karena rata-rata pemain merumput di Belanda, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat, timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong dipastikan siap membuktikan bahwa kekalahan 0-10 dari Bahrain pada 2012 tidak akan terulang.
Salah satu senjata utama Bahrain adalah dua pemain kunci, Ali Madan dan Mohamed Marhoon, yang menjadi ancaman utama bagi lini pertahanan Indonesia. Ali Madan, pemain termahal Bahrain, merupakan ujung tombak di sisi sayap, sementara Marhoon adalah top skor sementara Dilmun Warriors.
Sebaliknya, Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong lebih mengandalkan taktik defensif dengan formasi 3-4-3 yang bisa berubah menjadi 5-4-1 saat bertahan. Pola ini memungkinkan Timnas Indonesia bermain solid di belakang dan memanfaatkan serangan balik cepat melalui sayap-sayap lincah seperti Witan Sulaeman.
Nama Witan Sulaeman, yang dijuluki Baby Shark, menjadi sorotan utama lini serang Timnas Indonesia. Bersama Persija Jakarta, Witan tampil konsisten dan mampu menjadi senjata andalan Timnas Indonesia dalam beberapa laga terakhir, termasuk gol yang lahir dari kombinasi serangan balik dengan Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen. Di sisi pertahanan, kehadiran Mees Hilgers, bek keturunan Belanda yang bermain di FC Twente, menjadi tambahan kekuatan penting. Hilgers akan diandalkan untuk menahan laju serangan Bahrain, terutama dari sisi sayap yang akan diisi oleh Ali Madan dan Marhoon.
Timnas Indonesia sukses menahan gempuran tim-tim kuat seperti Australia dan Arab Saudi berkat formasi bertahan yang solid. Taktik defensif Shin Tae-yong terbukti efektif membuat lawan frustrasi dan membuka peluang untuk mencuri gol lewat serangan balik cepat. Dengan fokus pada permainan dan tidak terpengaruh rekor pertemuan masa lalu, Shin Tae-yong berharap anak asuhnya dapat tampil lebih lepas. Dia ingin para pemain Timnas Indonesia menunjukkan permainan yang mereka sukai tanpa harus dibayangi keinginan untuk balas dendam atas kekalahan telak di masa lalu.
Bahrain diprediksi akan tampil menekan sejak awal laga, mengingat kualitas mereka yang lebih unggul di atas kertas. Namun, Timnas Indonesia yang bermain lebih defensif memiliki peluang untuk meredam serangan Bahrain dan menciptakan peluang dari serangan balik, seperti yang mereka lakukan melawan Arab Saudi. Dengan Witan sebagai tumpuan di lini depan, Timnas Indonesia akan mengandalkan kecepatan dan kelincahan untuk menerobos pertahanan Bahrain. Sementara itu, kombinasi antara Hilgers dan bek-bek tengah lainnya diharapkan bisa menjaga kedalaman pertahanan dan meminimalisir serangan dari sayap Bahrain. Semoga saja malam ini, Garuda bisa membawa pulang kemenangan. Aamiin. (psn)