Putu Kurang Tenaga Kerja

PURWASARI, RAKA – Puskesmas Pembantu (Pustu) memang selalu minim fasilitas minim tenaga kerja. Oleh karenanya, pelayanan di Pustu tidak bisa lebih baik dari puskesmas induk.
Sanusi, Kepal Pustu Purwasari mengatakan, tenaga kerja yang dimiliki Pustu hanya dirinya sendiri, itu juga dibantu oleh dua orang sukarela tanpa upah. “Cuma saya sendiri di sini, ini juga dibantu dua orang warga yang sukarela,” katanya, Sabtu (9/3).
Sanusi menambahkan, setiap hari warga yang hendak memeriksakan diri ke fasilitas Pustu, jumlahnya mencapai 50 orang lebih. Hal ini tentu membuat dirinya kewalahan sampai warga harus mengantre karena kurangnya tenaga kerja. “Yang datang banyak, malahan kita kewalahan karena kurang tenaga kerjanya,” tambahnya.
Masih dikatakan Sanusi, akibat kurangnya tenaga di pustu, kadang-kadang membersihkan ruangan dan halaman dilakukannya sendiri, termasuk saat masyarakat datang untuk pendaftaran. “Ya saya saja yang nyapu sama ngepel pagi-pagi, mau bagaimana lagi, gak ada orang lain,” tuturnya.
Selain itu, Sanusi mengaku, banyak ibu-ibu hamil kembali pulang setelah datang ke Pustu. Itu karena bidan Puskesmas hanya berkunjung seminggu sekali. “Saya suka mengarahkan ke Puskesmas Purwasari, soalnya kasihan mereka berkunjung ke Pustu tapi nggak ada bidan,” katanya.
Sanusi berharap, pemerintah kabupaten bisa menambah personel atau tenaga kerja di setiap Pustu yang masih minim tenaga kerja, khususnya Pustu Purwasari. “Ini demi pelayanan optimal kepada masyarakat, tenaga kerja di Puskesmas, kalau bisa ditambah,” pungkasnya. (cr3)