Bahagia Berbagi Kebahagiaan
BERSAHAJA: Anak-anak Kampung Kalihurip, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur terlihat bersahaja setelah diberi bantuan oleh komunitas Aksi Bahagia Berbagai (ABHI), Kamis (20/2).
Aksi Bahagia Berbagi di Sirnabaya
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Berawal dari mengajar mengaji anak-anak di perkampungan pemulung di bilangan Jakarta Selatan, terbentuklah komunitas Aksi Bahagia Berbagi (ABHI) November 2017.
Mereka adalah para anak muda yang mempunyai kepedulian sosial, khususnya pada bidang pendidikan. Sampai 2020 ini telah sembilan kali mereka mengunjungi berbagai sekolah di beberapa kota di Indonesia, terakhir adalah Al Hidayah, Kampung Kalihurip, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kamis kemarin.
Salah satu perintis sekaligus Ketua ABHI Asep Roby Sulaeman menceritakan, awal berdirinya ABHI saat ia dan rekan-rekannya mengunjungi perkampungan pemulung untuk tugas kuliah. Saat itu warga setempat meminta mereka untuk mengajar ngaji anak-anak di sana dan mereka menyanggupinya. Para pemuda ini pun membentuk komunitas Rumah Peduli dan membangun rumah singgah di perkampungan tersebut. Seiring waktu berjalan semakin banyak relawan yang bergabung, hingga akhirnya mereka melebarkan sayap dan membuat komunitas baru yang fokus memberi bantuan perlengkapan sekolah. “Ide itu muncul, bahwasanya seorang siswa ketika dia mengenakan seragam, itu jati diri dia sebagai pelajar. Akhirnya kita memulai event ABHI yang pertama ke Lampung,” tuturnya.
Semenjak mengunjungi Lampung itulah para anak muda ini rutin mengunjungi sekolah lainnya, diantaranya di Palembang, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Pandeglang, Tasikmalaya, Wonosobo, dan akhirnya Karawang. Ia sendiri kunjungannya ke Karawang merupakan pengalaman yang luar biasa, sebab tidak menyangka masih ada daerah pelosok di balik megahnya pabrik-pabrik di Karawang. “Jadi punya nilai khusus, bahwasanya suatu daerah dilihat dari depan maju, tapi belum tentu di belakangnya bisa mengikuti, apalagi soal pendidikan,” ungkapnya.
Baginya kehidupan manusia Indonesia bisa maju didasari dengan kulaitas pendidikan. Karena itu ia mengajak para pemuda khususnya di Karawang, untuk tidak bosan mendukung adik-adik generasi dibawahnya. Sebagai generasi yang senior juga jangan memberi contoh yang tidak baik, adik-adik merekalah yang kelak akan menjadi penerus bangsa. “Anak-anak juga jangan mudah terpengaruh oleh teknologi yang canggih, tetap semangat buat anak-anak, terus kejar cita-cita apapun kondisinya sekarang,” pesannya.
Sementara itu, perintis ABHI lainnya Agustina Dwi Handayani mengatakan, dia lahir dari keluarga yang bercukupan, namun ia melihat masih banyak adik-adiknya di luaran sana yang masih membutuhkan. Realita inilah yang menggerakkan hatinya untuk merintis ABHI bersama Roby dan rekan-rekan lainnya. “Ya mungkin disitulah andil saya bagaimana caranya saya bisa peduli kepada mereka, dimana Allah telah memberi saya nikmat yang begitu luar biasa,” ujarnya.
Ia mengatakan, rasa syukur dan kebahagiaan bukan hanya diukur dengan materi, namun kebahagiaan juga bisa dirasakan saat melihat orang lain berbahagia. Bisa berbagi dengan orang yang membutuhkan, baginya merupakan kebahagiaan yang patut disyukuri. “Kenapa namanya ABHI, karena yang namanya berbagi itu tidak dengan berat hati, kita harus berbahagia sehingga yang mendapat manfaat pun akan menerima bahagia yang kita rasakan,” pungkasnya. (cr5)