Uncategorized

Bahaya Intai Anak Nongkrong

LANGGAR JAM MALAM: Sejumlah petugas gabungan mendatangi salah satu cafe di kawasan Grand Taruma yang beroperasi melebih jam malam.

Berpotensi Corona dan Korban Kejahatan

KLARI, RAA – Masa pandemi corona apalagi saat ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat masih berlaku, Pemerintah Kabupaten Karawang meminta agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Meski begitu, banyak yang menghiraukan hal itu. Alhasil, tempat-tempat nongkrong remaja masih ramai seperti biasa.

Kepala Desa Kiarapayung Murdin Jaenudin mengatakan, pihaknya terus menghimbau kepada warga Desa Kiarapayung, untuk senantiasa menjaga harta bendanya, serta memantau sikap dan perilaku anak-anaknya, dengan membatasi jam bermain dan tidak mengizinkan ke luar rumah saat malam hari. “Saya terus mewanti-wanti kepada para orangtua, jangan sampau anak-anaknya berkeliaran pada malam hari, karena khawatir malah melakukan hal-hal di luar ketentuan hukum, atau memang bisa saja menjadi korban para pelaku pembacokan,” ujarnya kepada Radar Karawang.

Ia melanjutkan, meningkatkan ronda malam menjadi salag satu cara mencegah warga jadi korban corona dan kejahatan. “Untuk wilayah Desa Kiarapayung bisa dikatakan aman, cuma untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, ya kita coba tingkankan lagi siskamling dengan ronda malam dan sebagainya,” pungkasya.

Bhabinkamtibmas Desa Kiarapayung Aiptu Aip Abubakar mengatakan, tugasnya yang juga menangani pelayanan di kantor Polsek Klari, mengetahui betul betapa masih tingginya tindak pencurian khususnya pada pencurian motor. “Bahkan setiap hari ada saja yang mebuat laporan kehilangan motor, paling sedikit dua atau tiga orang,” ucapnya.
Ia menambahkan, selain pencurian, rupanya tindak kekerasan juga sering terjadi, bahkan beberapa waktu lalu petugas kepolisian sektor Klari telah menangkap, dan mengamankan siswa yang membawa senjata tajam pada malam hari. “Penangkapan itu berlangsung pada pukul 01.00 dini hari, bahkan usianya masih SMP, tentu itu akan memicu kekerasan kalau tidak kita amankan,” tambahnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Karawang Fitra Hergyana mengatakan, penderita corona tidak hanya orang dewasa. Virus tersebut juga menyerang bayi, anak-anak, remaja hingga lansia. “Balita yang meninggal karena covid juga ada. Datanya ada di Dinkes (Dinas Kesehatan),” kata Fitra.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Karawang Yayuk Sri Rahayu juga membenarkan ada beberapa balita di Karawang yang meninggal karena terpapar Covid-19. Sejak awal terjadinya pandemi, Dinkes Kabupaten Karawang mencatat sudah 1.209 orang meninggal karena corona. “Meninggal karena covid tidak hanya terjadi pada lansia saja. Tetapi juga usia muda. Balita yang meninggal empat orang,” paparnya.

Selain balita, kata dia, anak-anak dari usia 6 sampai 19 tahun juga ada beberapa yang meninggal karena corona. Meski jumlahnya tidak sebanyak lansia, namun dari data tersebut bisa dilihat bahwa Covid-19 bisa menyerang usia berapapun. “Usia 6 sampai 19 tahun yang meninggal tercatat 5 orang,” katanya. (mal)

Related Articles

Back to top button