HEADLINE

Balada Pencemaran Sungai Cilamaya

DI SANA SAMPAH DI SINI LIMBAH: Warga Purwakarta melakukan aksi bersih-bersih sampah di hulu Sungai Cilamaya, Senin (28/10). Sedangkan di Barugbug, Karawang, warga Cilamaya membuat poster mengecam pembuangan limbah industri.

Di Hilir Keluhkan Limbah, di Hulu Bersihkan Sampah

CILAMAYA WETAN, RAKA – Aksi bersih-bersih Bendungan Barugbug dan Sungai Cilamaya yang dilakukan sejumlah kalangan masyarakat dinilai tidak tepat sasaran. Karena yang saat ini dirasakan masyarakat sepenjang Sungai Cilamaya berupa limbah industri.

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat mengeluhkan cemaran limbah yang membuat Sungai Cilamaya menghitam. Menurut Ketua Sadulur Cilamaya H Nurhaimin, permasalahan sampah rumah tangga, menjadi bab kedua setelah limbah industri diselesaikan.

Dikatakannya, dalam beberapa waktu terakhir, Forum Daerah Aliran Sungai Berbunga bukan tidak memperhatikan masalah sampah rumah tangga, namun lebih fokus terhadap penanganan pencemaran limbah perusahaan yang merusak ekosistem Sungai Cilamaya.

Dia menyebutkan, acara 28 Oktober bersih sampah Cilamaya Herang, ternyata hanya di beberapa titik saja. Yang disesalkannya, di Bendungan Barugbug para peserta justru memanfaatkannya sebagai ajang selfi alias swafoto. “Dampaknya nihil. Karena bantaran Kali Cilamaya itu panjangnya 93 kilometer,” tandasnya kepada Radar Karawang, kemarin.

Dia lantas menuding kegiatan bersih-bersih menjadi ajang politisasi. Sementara, pokok permasalahannya sama sekali tidak disentuh. Harusnya, lanjut Nurhaimin, yang menjadi sorotan adalah limbah pabrik, tapi kenapa tiba-tiba yang digaungkan menjadi limbah rumah tangga. “Dedi (Mulyadi) 15 tahun menjabat. Wakil bupati, terus jadi bupati, ketika itu diam. Kenapa sekarang baru teriak. Dampak bersih-bersih limbah rumah tangga itu tidak terlalu berdampak. Karena kali item dan bau busuk tidak berubah. Dedi hanya pencitraan saja, titik pembersihan di Cibatu dan Barugbug. Klaim 25 ribu orang membersihkan kali cilamaya itu nihil. Paling berapa jumlahnya?” sambungnya.

Karena itu, pihaknya meminta agar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secepatnya turun tangan dan menyelesaikan permasalahan yang sudah mengganggu masyarakat selama puluhan tahun ini. “Tuntutan kami, Ridwan Kamil turun ke lapangan dan kasih solusi yang jelas, jangan wacana doang,” tandasnya.

Sementara dari Purwakarta dilaporkan, momentum Peringatan Sumpah Pemuda di Kabupaten Purwakarta diisi kegiatan bersih-bersih sampah di aliran Sungai Cilamaya, Senin (28/10). Kegiatan yang diinisiasi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi itu melibatkan pemerintahan kecamatan, desa dan ribuan pemuda. “Sumpah pemuda biasa diisi dengan upacara yang diatur oleh tata kelola kenegaraan dan silahkan itu tetap dijalankan, namun hari ini saya mengajak masyarakat untuk melakukan bukti nyata di antaranya adalah membersihkan Sungai Cilamaya,” ungkap Dedi Mulyadi di sela-sela membersihkan Sungai Cilamaya.

Dedi berkomitmen ingin mengembalikan kondisi Sungai Cilamaya karena keadaanya sangat vital bagi masyarakat Subang, Karawang dan Purwakarta. Sehingga kemarinmasyarakat diajak bersama-sama membersihkan aliran sungai. “Membersihkan sungai hari ini saja, tapi ke depan dapat dibuat sistem tata kelola yang baik,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu sistem yang dapat diimplementasikan adalah membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Komunal bagi industri dan industri rumah tangga, termasuk membuat regulasi pengelolaan sampah. “Saya sudah ketemu dengan kepala desa dan camat untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke Sungai,” tambahnya.

Jika regulasi itu telah berjalan, lanjut Dedi, maka tahun berikutnya tidak mesti membersihkan sungai kembali. Namun dengan catatan semua masyarakat sadar akan lingkungan sekitar. “Hari ini gerakan membersihkan Sungai Cilamaya mulai dari hulu sampai hilir, yah kira-kira ada sekitar 15 ribu sampai 20 ribu masyarakat yang terlibat hari ini (kemarin). Pada intinya sumpah pemuda masyarakat Purwakarta, Subang dan Karawang untuk Cilamaya,” sambungnya. (rok/gan)

Kandungan Sungai Cilamaya

Chemical Oksigen Demand (COD)
– Angka normal
10
– Air Sungai Cilamaya
800

Biochemical Oksigen Demand (BOD)
– Angka normal
2
– Air Sungai Cilamaya
800


Kandungan Sungai Cilamaya
-Fosfat
-Amonia
-Sianida

Terindikasi Pembuang Limbah
– 26 pabrik
Kesimpulan
Sungai Cilamaya tercemar limbah industri
*) Dari berbagai sumber

Related Articles

Back to top button