Banjir Gerus Bantaran Cibeet
BAHAYA: Rumah warga berada dibibir bantaran Cibeet.
KARAWANG, RAKA – Debit air yang tak terpampung, membuat bantaran Sungai Cibeet tergerus. Akibatnya, salah satu rumah yang ada di bantaran sungai tersebut terancam ambruk karena berada hanya beberapa meter saja di tepi sungai.
Aliran sungai yang deras karena curah hujan tinggi selama beberapa bulan terakhir mengakibatkan salah satu rumah rumah terkena erosi. Erosi terjadi pasca banjir Minggu (21/2). Kedalaman erosi mencapai lima hingga sepuluh meter. Pemilik rumah saat ini mengungsi di rumah orang tua. Erosi yang terjadi baru pertama kali terjadi pada tahun ini. “Ya ini pertama kali sekarang mah,” ujar Yayat Hidayat, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Selasa (23/2).
Pemilik rumah tinggal bersama suami serta dua anak. Banjir yang terjadi tahun ini banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Hingga saat ini belum ada penanganan yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Pihak desa telah mengajukan surat ke pihak Kementrian Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pihak PUPR hanya melakukan peninjauan saja ke lokasi.
Karena rumahnya sudah tak bisa ditempati lagi, saat ini pemilik rumah Mulyadi, tinggal di rumah orang tuanya. Dia menginginkan ada solusi dari pemerintah terkait kondisi rumahnya. Hanya saja, dia tidak memiliki tanah lagi selain yang ditempatinya saat ini. “Sekarang sih cuma bisa nunggu tindakan lanjutan dari pemerintah doang,” ungkapnya.
Dalim Rudyansah, kepala Desa Mekarmulya, mengaku kesulitan untuk memberikan bantuan, karena pemilik rumah tidak memiliki lahan kosong baru untuk pembangunan rumah. Pemerintahan desa menyarankan kepada pemilik rumah untuk mencari lahan baru agar dapat segera diberikan bantuan. Pihak desa akan mengajukan pembangunan rumah tidak layak huni saat pemilik rumah telah memiliki lahan baru. “Kalau dari desa rumah-rumah bisa diajukan pembangunan rumah rutilahu,” pungkas. (cr6)