Banjir Lumpur Rendam SDN Margakaya 1
BERSIHKAN LUMPUR: Para guru, siswa dan orang tua murid membersihkan lumpur di SDN Margakaya 1.
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Intensitas hujan yang tinggi di penghujung Desember, membuat para guru SDN Margakaya 1, Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat, kewalahan. Pasalanya setiap kali hujan deras, sekolah mereka terendam banjir disertai lumpur.
Salah satu guru SDN Margakaya 1, Sri Mulyani mengatakan, lumpur tersebut datang dari urugan tanah proyek pelebaran Jalan Badami yang tepat berada di samping sekolah. Beberapa bulan yang lalu, pihak sekolah sempat meminta dibuatkan dinding penahan untuk mencegah longsor, setelah dibuatkan ternyata masih menimbulkan masalah lain. “Tapi tetap saja tanahnya kebawa lewat samping,” terangnya ketika memantau keadaan sekolah, Minggu (29/12).
Terendamnya SDN Margakaya 1 dalam seminggu ini terjadi pada hari Rabu dan Kamis. Lumpur yang menyumbat drainase jalan lingkungan, membuat semua air hujan melimpah ke sekolah yang memang posisinya lebih rendah dari jalan. Akibatnya, sekolah tersebut tergenang air bercampur lumpur setinggi mata kaki orang dewasa.
Pada Jumat pagi, para guru berinisiatif kerja bakti membersihkan sekolah. Mereka dibantu oleh para siswa dan orang tua siswa yang tinggal tak jauh dari sekolah. Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, mereka membuka penutup drainase dan membuat penahan tanah secara manual dengan karung berisi tanah.
Meski demikian, Sri tetap khawatir lumpur akan kembali merendam sekolah karena tumpukan karung penahan tanah tidak begitu tinggi. Kondisi ini membuat SDN Margakaya 1 semakin memprihatinkan, sebab selama ini kondisi bangunan pun sudah tua.
Dua kelas sudah tidak memiliki pintu dan banyak langit-langit yang bocor bahkan bolong. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Karawang lebih memberi perhatian dan melakukan yang terbaik. “Kita mah semampu kita saja lah, bersihin ya bersihin. Mengingat kondisi sekolah kita seperti ini terus, setiap hujan banjir, dari atas bocor, kegiatan belajar mengajar kan gak kondusif,” keluhnya.
Kepala SDN Margakaya 1 Yayan Suryana mengatakan, masalah ini sudah dilaporkan kepada pihak desa dan kecamatan, bahkan dikatakannya asisten bupati telah mengetahui masalah ini, dan telah menyampaikan kepada pihak terkait. Namun sejauh ini belum ada kepastian kapan penanganannya akan dilaksanakan. “Sepertinya tanggung anggaran, kayaknya Januari, kemarin sih (dinas terkait) masih cuti-cuti belum pada masuk, paling nanti Senin masuknya,” terangnya.
Masih dikatakannya, SDN Margakaya 1 juga memiliki masalah status tanah. Sejauh ini status tanah adalah tanah waqaf, dampaknya pembangunan dari pemda selalu tertunda bahkan bantuan dari CSR perusahaan beberapa kali dibatalkan. “Rencananya mau direlokasi, itu tanahnya mau tukar guling, jadi itu harus lapor ke kementerian, itu lagi diproses,” ungkapnya.
Wacana relokasi ini telah dimusyawarahkan dengan pihak desa dan kecamatan. Ia berharap relokasi ini dapat terealisasikan, sebab jika tidak kondisi sekolah tetap akan seperti saat ini, dimana kegiatan belajar mengajar tidak berjalan kondusif. “Saya sih begini ya, kalau itu kan permasalahannya bukan pihak sekolah, itu yang harus bertanggung jawab yang di atas (dinas), tinggal yang di atas itu secepatnya kalau (laporan) sudah sampai mah,” harapnya. (cr5)