
KARAWANG, RAKA– Warga Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, kembali harus berjibaku dengan banjir rob yang melanda wilayah mereka sejak dua malam terakhir.
Air laut pasang merendam permukiman dan jalan di empat dusun, membuat warga harus waspada setiap kali dini hari tiba.
Kepala Desa Cemara Jaya, Rudi Candia, menyebutkan, banjir rob kali ini menggenangi Dusun Cemara 1 (RT/RW 01-02/01), Dusun Cemara 2 (RT/RW 01-03/03), Dusun Pisangan (RW 01/02), dan Dusun Mekarjaya (RT/RW 02/02).
“Air mulai naik sekitar jam 4 pagi dan baru surut menjelang jam 10 siang. Itu sudah terjadi dua malam berturut-turut,” jelasnya.
Menurut Rudi, meski banjir rob ini bukan hal baru bagi warga, dampaknya tetap dirasakan cukup berat. Jalan-jalan tergenang sehingga aktivitas warga terganggu.
“Kalau anak-anak dan warga harus ekstra hati-hati,” tambahnya.
Kasan, Wakil Dusun Cemara, menambahkan bahwa banjir rob datang dengan pola yang sulit diprediksi.
“Kemarin air naik mulai subuh sampai menjelang siang. Sekarang memang agak surut, tapi bisa saja sore atau besok pagi naik lagi. Jadi warga selalu siaga,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, sebagian rumah warga ikut diterjang, meski tidak sampai merusak perabotan. Namun, kekhawatiran terbesar warga adalah bila banjir rob datang dengan ketinggian lebih besar dari biasanya.
“Kalau lebih tinggi, bisa sampai masuk rumah semua. Itu yang dikhawatirkan,” kata Kasan.
Warga pun memilih tetap bertahan di rumah masing-masing meskipun aktivitas terganggu. Beberapa orang mengaku pasrah karena kondisi rob sudah menjadi bagian dari kehidupan di pesisir. Meski begitu, mereka tetap berharap ada perhatian lebih dari pemerintah.
“Banjir rob ini memang rutin datang, apalagi di musim pasang tinggi. Warga sudah terbiasa, tapi kalau bisa ada solusi jangka panjang, tentu lebih baik. Misalnya dengan memperbaiki tanggul atau memperkuat garis pantai dengan mangrove,” ujar Rudi.
Fenomena banjir rob di wilayah pesisir Karawang sendiri disinyalir terjadi akibat kombinasi pasang laut tinggi, penurunan muka tanah, serta kenaikan permukaan air laut.
Kondisi ini semakin diperparah dengan rusaknya ekosistem pantai seperti mangrove dan buruknya sistem drainase, sehingga air laut mudah menggenangi daratan.
Meski air kerap surut di siang hari, warga Cemara Jaya tidak bisa benar-benar tenang. Pasang bisa kembali datang sewaktu-waktu, membawa genangan baru yang mengganggu aktivitas kampung.
“Mau bagaimana lagi, ini kampung kami. Jadi kami tetap bertahan,” pungkas Kasan.(uty)
data:
Banjir Rob Cemarajaya
Dusun Cemara 1
Dusun Cemara 2
Dusun Pisangan
Dusun Mekarjaya