Bank Sampah di Setiap Desa Terganjal Biaya
KARAWANG, RAKA – Minimnya sarana pendukung pengangkutan sampah di Kabupaten Karawang, membuat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang berencana memaksimalkan bank sampah di seluruh pelosok desa. “Kemarin kepala dinas sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) pak Ade Sudiana, agar minimal dalam setiap desa itu ada bank sampah yang disediakan dengan anggaran desa,” ujar Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLHK Kabupaten Karawang Nevi Fatimah kepada Radar Karawang, Jumat (11/1) kemarin.
Kata Nevi, sekalipun dengan adanya para kader yang dimiliki DLHK seperti kader ecovilage, kader lingkungan hidup dan lainnya, ternyata belum membuahkan hasil yang maksimal. “Salah satu upaya kita agar bank sampah bisa terbentuk di desa-desa minimal satu, sekarang yang ada baru sekitar 80 bank sampah se-Karawang,” katanya.
Lanjut Nevi, saat ini jumlah armada pengangkut sampah juga masih kurang. Pihaknya memastikan jika DLHK tidak lagi menganggarkan biaya untuk pengadaan kendaraan sampah. “Tahun ini kita pakai sistem sewa armada, jumlahnya ada lima unit kendaraan. Biaya yang ada kalau pengadaaan itu hanya bisa mencapai 3 unit saja,” katanya.
Ia berharap armada dari kelima yang disewa itu, akan beroperasi dua kendaraan di wilayah Cikampek, dua di kota dan satu di Telagasari. “Kita masih kekurangan armada, idealnya kita harus punya 125 unit. Tapi nyatanya kita baru punya sekitar 65 unit, dan itupun ada kendaraan yang kondisinya sudah tidak layak jalan,” katanya.
Kepala DPMD Kabupaten Karawang Ade Sudiana meyampaikan, pihaknya mendukung program bank sampah. “Kalau saya setuju tapi harus disesuaikan denga kebutuhan desa,” singkatnya.
Kepala Desa Purwadana Kecamatan Telukjambe Timur E Heryana menyampaikan, pihaknya setuju dengan pembuatan bank sampah, hanya soal biaya itu harus ada dari Pemerintah Kabupaten Karawang bukan dari pemerintah desa. “Setuju saja. Sangat setuju. Asal jelas program dan biayanya,” ungkapnya. (apk)