
radarkarawang.id – Setelah kartu ATM dibagikan, kini Bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako sudah masuk rekening keluarga penerima manfaat (KPM). Bantuan disalurkan bertahap sehingga masih ada KPM yang rekeningnya kosong.
ATM bansos sudah didistribusikan oleh BNI beberapa waktu lalu. Saat itu, ATM dibagikan dalam kondisi kosong tanpa ada saldo di dalamnya. Setelah menunggu beberapa pekan, akhirnya saldo masuk ke rekening KPM. “Alhamdulillah, sudah masuk ke ATM,” kata salah seorang penerima manfaat, Epi (48), Rabu (22/10).
Namun, sebagian warga lainnya mengaku ATM nya masih kosong. Warga Karawang Bolih (27) mengungkapkan, kekecewaannya karena orang tuanya yang merupakan salah satu penerima bantuan belum juga menerima dana yang dijanjikan. Karena kebutuhan sehari-hari yang mendesak serta biaya sekolah anak, ia pun berkali-kali mengecek saldo di ATM, berharap dana BLT dan PKH sudah masuk.
Namun hingga kini, saldo rekening tetap nihil. “Katanya mau cair, tapi sampai sekarang belum juga masuk. Sudah dicek beberapa kali, tetap belum ada. Kami hanya ingin kejelasan, karena bantuan ini sangat dibutuhkan untuk kebutuhan rumah tangga,” katanya, Rabu (21/10).
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang Asep Achmad menegaskan, bahwa hingga saat ini pihaknya memang belum menerima informasi resmi terkait jadwal pencairan PKH untuk bulan Oktober, November, dan Desember 2025.
“Bantuan ini memang disalurkan untuk sekitar 35 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara nasional. Nilainya Rp 300 ribu per bulan. Saat ini, bantuan yang sedang diproses adalah untuk tiga bulan terakhir tahun ini, khususnya bagi KPM yang masuk dalam desil 1 sampai 4,” paparmya.
Ia menambahkan, ketika pencairan telah dijadwalkan oleh pemerintah pusat, informasi akan langsung disampaikan melalui saluran resmi. “Akan ada undangan atau surat dari Dinsos, atau juga melalui pendamping PKH di masing-masing wilayah. Masyarakat diminta untuk menunggu dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum jelas sumbernya,” tutupnya. (zal)