Bantuan Sosial Petani Rp1,8 Juta

Neneng Ratnasari, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Kutawaluya
Dicairkan Tiga Bulan
KUTAWALUYA, RAKA – Bantuan Kementrian Sosial (Kemensos) untuk petani penggarap dan buruh tani baru direalisasikan bulan Juli ini, padahal UPTD Pertanian Kecamatan Kutawaluya melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sudah mendata sejak bulan April kemarin. Setiap penerima manfaat bantuan tersebut masing-masing menerima Rp1.800.000.
Ketua Ikatan Kepala Desa se-Kecamatan Kutawaluya, Jamaludin mengatakan, sebelumya dirinya tidak tahu menahu akan adanya Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk para petani ini. Pihaknya mengaku untuk di Desa Sampalan sendiri sebanyak 42 orang yang menerima bantuan tersebut itupun setelah mau pencairan. “Dari awal desa tidak tahu, entah siapa yang mendata tidak tahu,” jelas Jamaludin yang juga Kepala Desa Sampalan, Senin (20/7).
Neneng Ratnasari, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Kutawaluya mengatakan, bantuan tunai ini bersumber dari Kementerian Sosial, hanya saja pendataan petani penggarap dan buruh tani ini dilakukan oleh penyuluh pertanian sejak April lalu. Kemudian data yang ada pada danom di Kecamatan Kutawaluya sebanyak 1.421 petani penggarap atau buruh tani, namun sampai saat ini pihaknya belum mengetahui jumlah pasti penerima bantuan untuk petani. “Kita tidak tahu kalau itu ada bantuan di kemudian harinya, kita pikir itu hanya untuk mendata buruh tani untuk (kegiatan) pelatihan,” katanya.
Lebih lanjut kata dia, setelah melakukan pendataan baru muncul surat dari Kementan juga soal usulan bantuan untuk petani miskin, sebagaimana baru-baru ini bantuan yang diberikan berupa uang tunai. Kata Neneng, selama pandemi ini baru ada bantuan dari pemerintah untuk khusus para petani sebesar Rp1.800.000. “Bantuan ini selama tiga bulan, per bulannya 600.000,” pungkasnya. (mra)