GERBANG SEKOLAH

Banyak Siswa tak Punya Handphone

SEMANGATI GURU: Kepala BKPSDM Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna, saat bersama para guru di SDN 2 Nangewer. Sekolah ini menerapkan program Gurling untuk menyambangi siswa yang tidak punya handphone untuk pembelajaran.

SDN 2 Nangewer Punya Program Gurling

PURWAKARTA,RAKA – Pandemi Covid-19 memang sangat berpengaruh pada tatanan kehidupan masyarakat, tak terkecuali bagi para guru. Terlebih buat guru yang mengabdi di tempat terpencil dan jauh dari akses internet dan informasi.

Seperti halnya di Sekolah Dasar Negri (SDN) 2 Nangewer, Kecamatan Darangdan yang lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung Barat disebelah selatan kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat ini.

Kepala SDN 2 Nangewer, Tita Puspita mengatakan jika di sekolahnya selain menggunakan metode belajar secara daring maupun luring (luar jaringan), pihaknya juga menggunakan metode pembelajaran Gurling atau ‘Guru Nguriling’ ke rumah-rumah siswa yang tidak memiliki handphone Android ataupun laptop. “Sebab dari total siswa sebanyak 246 orang, hanya 100 orang siswa yang memiliki handphone Android, dan 40 orang siswa numpang ke tetangga untuk mengikuti pembelajaran secara daring,” katanya.

Dirinya pun bercerita bahwa ada orang tua siswa yang akan meminjam uang demi bisa membeli smartphone. Mengetahui hal tersebut, dirinya tak ingin memberatkan para wali murid sehingga guru-guru di SDN 2 Nangewer untuk mengajar dari rumah ke rumah. “Meski agak repot tapi harus semangat karena ini sudah kewajiban kami untuk mencerdaskan anak bangsa,” ungkapnya.

Kegigihan para guru itulah membuat Kepala BKPSDM Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna, beserta jajaranya langsung menyambangi Sekolah. “Atas nama pimpinan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), saya mengapresiasi apa yang dilakukan pihak sekolah untuk tetap menunaikan tanggung jawabnya mengajar anak-anak,” ujar Asep, Sabtu (29/1) sore lalu.

Dirinya menjelaskan, kunjungan tersebut dilakukan bersama beberapa staf BKPSDM Kabupaten Purwakarta guna memastikan, bahwa guru sebagai tenaga pengajar yang diberikan gaji oleh negara telah dengan sungguh-sungguh mengabdi dan menjalankan tanggungjawabnya dengan baik di sekolah ini. “Melihat SDN 2 Nangewer ini, tentunya butuh perhatian kita pemerintah daerah. Apalagi ditengah keterbatasan fasilitas handphone dan jaringan internet serta geografis di Desa Nangewer, Kecamatan Darangdan. Agar upaya kebijakan pendidikan terutama tenaga pendidik disini dapat mengabdi dengan baik ditengah keterbatasan,” ujar Asep.

Asep pun menegaskan, kedatangannya ke daerah terpencil, untuk memastikan jika tenaga pendidik sebagai sumber daya manusia yang digaji oleh negara, betul-betul mengabdi dengan baik ditengah keterbatasannya. Sehingga, kata Asep, kesan yang melekat saat ini terhadap guru ditengah masa pandemi Covid-19, yang menyebut guru hanya makan gaji buta karena sekolah diliburkan, adalah kesalahan besar dan perlu diluruskan. “Jadi jangan juga dianggap guru itu tidak bekerja saat Covid-19 seperti sekarang ini. Kita pastikan sekarang, seluruh perangkat yang kita miliki semuanya bekerja dengan mengerahkan kemampuan yang ada. Kami mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi sang pencerah, para guru Purwakarta,” katanya.

Menyemangati perjuangan para guru di SDN 2 Nangewer, Asep mengajak makan bersama para guru di sekolah itu, dengan makanan yang telah disiapkan dan bawakan spesial untuk para guru. “Semoga pandemi ini cepat berlalu, hidup kembali normal seperti sediakala. Kita rindu anak-anak dididik berbaris rapi di depan ruang kelas sebelum memulai pelajaran,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button