radarkarawang.id – Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Kotabaru Jajang Jatnika mengungkapkan banyak warga mengeluh usai dicoret dari penerima bantuan sosial (bansos).
Menurut Jajang, pencoretan penerima BLT disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya, adanya anggota keluarga yang sudah bekerja, anggota keluarga yang bermain judi online, serta mereka yang memiliki pinjaman online.
“Saat ini Kementerian Sosial telah bekerja sama dengan PPATK, sehingga penentuan calon penerima bantuan kini dilakukan oleh pihak bank. Bank yang memutuskan siapa yang layak menerima bantuan berdasarkan data yang telah diverifikasi,”katanya, Selasa (28/10).
Ia menambahkan, banyak warga yang menerima undangan untuk membuat Kartu ATM guna pencairan BLT melalui pendamping PKH atau pegawai desa. Namun, ketika kemarin datang ke kecamatan, mereka tidak bisa membuat kartu karena terdata tidak lagi memenuhi syarat sebagai penerima bantuan.
“Kemarin saja, jumlah warga yang dicoret di Kecamatan Kotabaru berkisar antara 5 hingga 10 orang. Meski demikian, jumlah penerima BLT yang masih aktif saat ini mencapai 3.800 orang,” paparnya.
Menurutnya, BLT sendiri diberikan untuk membantu masyarakat membeli kebutuhan pokok sehari-hari serta kebutuhan sekolah bagi anak-anak. “Meski sebagian warga dicoret, kami tetap berupaya memastikan bantuan ini tepat sasaran bagi mereka yang benar-benar membutuhkan,” tutupnya. (zal)
