
KARAWANG, RAKA – Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) resmi memulai pembangunan Gedung Kuliah Terpadu (GKT) melalui prosesi peletakan batu pertama pada awal pekan ini.
Proyek yang didanai dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp93,026 miliar ini menjadi salah satu dari 18 proyek pembangunan di lingkungan perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia.
Baca Juga : Tidak Lolos Seleksi Kerja di PT FCC Indonesia
Rektor UNSIKA, Ade Maman Suherman, menjelaskan bahwa pembangunan GKT menjadi solusi atas keterbatasan ruang kelas yang selama ini menjadi tantangan utama kampus dalam memberikan layanan pendidikan kepada mahasiswa.
“Ini merupakan gedung kuliah terpadu karena kita memang masih kekurangan ruang kelas. Gedung ini nanti akan terdiri dari 5 lantai dan memiliki total 34 ruangan, yang akan digunakan bersama oleh berbagai fakultas,” jelas Prof. Ade, Senin (28/7).
Ia menyebutkan, saat ini Fakultas Kesehatan dan Fakultas Pertanian yang mulai berpindah ke Kampus 2 pun masih kekurangan ruang perkuliahan dan laboratorium.
Oleh karena itu, kehadiran gedung baru ini diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan dan efektivitas kegiatan belajar-mengajar.
Ade menargetkan tahap konstruksi fisik dapat selesai dalam waktu lima bulan pada akhir tahun 2025 ini.
Selanjutnya, proses penyempurnaan seperti pekerjaan interior, pengadaan furnitur, dan peralatan pendukung lainnya akan berlangsung selama enam bulan pada tahun 2026.
Tonton Juga : BUBUY BULAN, MERDU TAK BOSAN DIDENGAR
“Insya Allah tahun 2027 gedung ini sudah bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa,” tegasnya optimis.
Gedung baru ini akan dibangun di atas lahan bagian dari Kampus 2 UNSIKA yang memiliki luas sekitar 31 hektare.
Ade juga menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan bagian dari komitmen UNSIKA untuk terus meningkatkan layanan pendidikan tinggi, seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa baru dari jalur SNBP, SNBT, dan seleksi mandiri.
“Tahun ini saja kita menerima 4.012 mahasiswa baru, menunjukkan bahwa minat terhadap UNSIKA terus meningkat. Karena itu, kebutuhan akan ruang kuliah yang memadai menjadi sangat mendesak,” ujarnya.
Dengan hadirnya GKT, Ade berharap dapat menjawab tantangan kapasitas ruang kuliah sekaligus memperkuat infrastruktur pendidikan untuk menunjang proses belajar yang lebih optimal bagi seluruh mahasiswa.
“Dengan hadirnya Gedung Kuliah Terpadu, kami optimis dapat mengakomodasi kebutuhan ruang belajar yang semakin besar dan mendorong terciptanya lingkungan akademik yang lebih kondusif, inklusif, dan berkualitas,” pungkasnya.(uty)