HEADLINEKarawang

Baru Ada 60 Alat Rapid Test

KARAWANG, RAKA – Sejak Bupati Karawang dan sejumlah kepala dinas positif corona, potensi penyebaran virus corona di Karawang cukup besar. Soalnya banyak kegiatan yang dihadiri bupati sebelum dinyatakan positif. Namun, minimnya alat tes corona membuat masyarakat kesulitan untuk dites.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Karawang Nurdin mengatakan, kemarin pihaknya sudah mengambil alat rapid tes dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun sementara ini baru ada 60 alat rapid test yang tersedia untuk 60 orang pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP). “Berdasarkan data pada hari Selasa (24/3) pagi,” terangnya, melalui sambungan telepon, Kamis (26/3).

Data tersebut merupakan data sebelum Bupati Karawang Cellica dinyatakan positif corona pada sore harinya. Dengan demikian, saat ini jumlah ODP di Karawang bertambah karena Cellica banyak menghadiri sejumlah acara dalam 14 hari terakhir sebelum dinyatakan positif corona. Nurdin mengatakan, pihaknya telah mengajukan kembali alat rapid test berdasarkan data terbaru yang dimiliki Dinkes Karawang. Nurdin mengaku rapid test untuk 60 orang tersebut tengah berjalan. Teknis pelaksanaan tes dilakukan oleh puskesmas maupun langsung oleh tim dari Dinkes. “Kalau yang (terdata di) puskesmas yang dengan di puskesmas prosesnya, tapi kalau yang dekat-dekat bisa ditelepon,” tutupnya.

Sementara itu, sampai Kamis kemarin, beberapa puskesmas yang selama ini menangani ODP belum mendapatkan kepastian kapan dilaksanakannya rapid test secara massal. Padahal Gubernur Jawa Barat telah menjanjikan tes tersebut akan dilakukan untuk beberapa wilayah salah satunya Karawang. “Belum dipastikan, ini barusan tadi teleconference sama Dinkes dan 50 puskesmas,” ungkap Kepala Puskesmas Purwasari Maesaroh.
Meski demikian Maesaroh menuturkan dari hasil teleconference tersebut dipastikan bahwa PDP di rumah sakit menjadi prioritas untuk dilakukan rapid test. Hal ini untuk memastikan apakah mereka positif atau negatif corona. Sedangkan ODP menjadi prioritas kedua dalam rapid test tersebut. “Yang ODP nanti didata, yang urgent sekali siapa, nanti orang surveilans puskesmas yang mendata,” terangnya.

Kepala Puskesmas Wanakerta Nur Khoiriyah juga mengatakan hal yang sama. Dalam teleconference kemarin Dinkes Karawang belum menyampaikan kapan rapid test dilaksanakan. Ia menambahkan, dalam rapat jarak jauh tersebut masyarakat yang memenuhi kriteria ODP agar melapor ke puskesmas untuk kemudian dilaporkan ke Dinkes Karawang. “Bila sudah didaftarkan sebagai ODP oleh surveilans puskesmas ke Dinkes, itu orang yang akan dipanggil untuk tes,” tuturnya. (din)

Related Articles

Back to top button